Selasa, 27 Februari 2018

KHOTBAH RUMAH TANGGA




7-12 Mei 2018
Bacaan Alkitab: Kisah Rasul 10:44-48; Yohanes 15:9-17
Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Peristiwa turunnya Roh Kudus kepada orang percaya kepada Yesus Kristus dalam pemberitaan Petrus di Yerusalem tentang Yesus Kristus, menjadi salah satu fenomena keagamaan dalam kekristenan. Peristiwa ini sangat penting dalam kekristenan, bahwa tanpa Roh Kudus tidak akan ada yang namanya Gereja. Gereja menjadi gereja yang benar kalau Roh Kudus berkuasa di dalamnya. Kehadiran Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya menjadi bukti bahwa kehidupan tersebut adalah kehidupan yang dihidupi oleh dan di dalam Tuhan Yesus. Sebab Tuhan Yesus sendirilah yang menjanjikan Roh Kudus datang kepada kehidupan orang-orang yang percaya kepadaNya, bukan saja kepada orang-orang Yahudi, tetapi juga kepada orang-orang asing (non Yahudi). Berbahasa Roh, menjadi salah satu tanda bahwa orang-orang asing yang menerima Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta. Karunia Roh yang satu ini, sering diartikan secara keliru dan juga dihargai secara keliru oleh beberapa aliran gereja di sekitar kita. Berbahasa Roh terkadang sangat diagungkan dalam kehidupan beriman oleh sebagian kalangan Kristen, padahal berbahasa Roh adalah karunia Tuhan yang tidak dapat dipisahkan dari karunia Roh lainnya. Jika kalangan Karismatik menjungjung tinggi karunia-karunia Roh, tidaklah demikian dengan kita di dalam gereja ini. Sebagaimana nasehat Rasul Paulus, bahwa dari semua karunia yang Tuhan berikan kepada umatNya, Kasih haruslah yang menjadi utama (Band. 1 Kor. 13:2). Dengan kata lain bahwa ketika seseorang menerima karunia Roh Kudus, maka kehidupan orang tersebut haruslah dalam kasih. Tidak ada gunanya seseorang mengaku menerima karunia dari Tuhan, kalau dia tidak hidup di dalam Kasih.
Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kasih bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan kekristenan. Bahkan boleh dikata, kasih seakan menjadi sesuatu yang biasa dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, padahal kasih adalah hal yang utama dan menjadi muara dari semua ajaran dan doktrin kekristenan. Kasih sangat mudah dibicarakan, tetapi tidak demikian ketika mau dilakukan. Kasih merupakan perintah utama yang berulangkali disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sampai pada kita masa kini. Kasih menjadi bukti dari segala sesuatu dalam hidup setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan kata lain, ukuran dari hidup keberimanan seseorang adalah Kasih dalam dirinya. Kasih tersebut adalah kasih Allah di dalam Yesus Kristus (agape), yakni kasih yang diteladankan Tuhan Yesus kepada dunia ini (Yoh 15: 13). Yesus Kristus meniadakan jenjang strata social, ekonomi, budaya, jabatan dan gender dalam mengaplikasikan kasihNya. Yesus Kristus menyebut murid-muridNya sebagai sahabat, bukan menjadikan mereka hamba. Arti dan makna sikap Tuhan Yesus ini ialah, agar setiap orang yang percaya kepadaNyapun meneladaninya. Sehingga semua orang menjunjung tinggi kesetaraan dan keadilan di dalam kehidupan bersama sebagai umat Tuhan. Maka jika Roh Kudus dicurahkan kepada umatNya, maka bukti utama yang harus terlihat dari hidup orang percaya tersebut ialah kehidupan di dalam kasih.
Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Di dalam kehidupan rumah tangga atau keluarga, perlu dipahami dan harus selalu diingat bahwa siapapun yang ada di dalam rumah tangga tak seorangpun yang tidak diberi karunia oleh Tuhan Allah. Maka sesungguhnya, setiap rumah tangga harus menyadari bahwa semua orang dalam rumah tangga mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Tuhan, walaupun memang berbeda dalam tugas, peran dan tanggungjawab masing-masing. Karunia yang dimiliki setiap orang dalam keluarga atau rumah tangga merupakan bukti bahwa Tuhan Allah setia mencurahkan RohNya. Dan karena itu, sesungguhnya Rumah tangga Kristen adalah rumah tangga yang berkarunia, rumah tangga yang berguna, rumah tangga yang hidup di dalam kasih Kristus. Sebuah rumah tangga yang hidup tanpa kasih, sesungguhnya bukan lagi rumah tangga yang utuh dan tak memiliki masa depan. Kasih menjadi bukti dalam kehidupan rumah tangga yang taat dan patuh pada perintah Tuhan Allah. Dalam rangkaian perayaan Pentakosta, Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, maka sebagai keluarga Kristen, kita sekalian diarahkan dan diingatkan bahwa sesungguhnya Roh Kuduslah yang berkuasa atas rumah tangga kita, bahwa semua kita sesungguhnya diberikan karunia. Sekaligus dengan itu, kita juga diangkat sama derajatnya melalui kenaikan Tuhan Yesus. Maka tidak ada lagi yang lebih rendah dan lebih tinggi derajat dan kedudukan dalam kehidupan rumah tangga kita. Kita semua sama dikasihi Tuhan Yesus, kita semua juga sama di hadapanNya, maka kita harus pula membuat semua orang menjadi sama dihadapan kita.kita suasana hidup seperti ini telah berlaku di dalam kehidupan rumah tangga kita, maka sesungguhnya kasih yang Tuhan perintahkan untuk kita berlakukan, telah kita wujudnyatakan. Dengan demikian, kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus akan berada dan berkuasa di dalam rumah tangga, keluarga kita, maka kebahagiaan hidup menjadi bagian kita. Mari akhiri renungan ini dengan menyanyikan Kj. Bila Yesus Berada . Amin
           












Paskha, 14-19 Mei 2018
Bacaan Alkitab: Kisah Rasul 1:15-17, 21-26; Yohanes 17:6-19

Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kisah tragis dan mengenaskan yang dialami oleh Yudas Iskariot murid Yesus yang menghianatiNya adalah kisah kehidupan yang mengingatkan semua orang percaya akan berharganya kesetiaan dalam kehidupan beriman kepada Yesus Kristus. Setelah kematiannya yang mengerikan tersebut, posisi Yudas Iskariot di dalam kelompok murid-murid Yesus kemudian diisi supaya jumlah murid-murid tersebut tetap genap sebanyak 12 orang sebagaimana jumlah mereka sejak awal ketika Tuhan Yesus mengumpulkan mereka. Untuk pengisian posisi kosong Yudas ini, murid-murid Yesus mengadakan pemilihan melalui undi. Pola pemilihan seperti ini adalah pola yang lazim yang dilakukan sejak dunia Perjanjian Lama hingga pada Perjanjian Baru. Pemilihan diantara 2 orang yang diusulkan untuk menggantikan Yudas Iskariot melalui undi bukanlah untuk menentukan yang baik, tetapi kedua orang ini (Yustus dan Matias) adalah orang-orang terbaik yang layak untuk mengisi posisi Yudas Iskariot. Pemilihan pengganti Yudas ini sesungguhnya didasarkan pada permohonan kepada Tuhan Yesus, agar Tuhan sendiri yang memilih rasul bagiNya. (Kis 1: 24). Tindakan murid-murid Tuhan Yesus melalui kisah ini merupakan espon kesetiaan mereka untuk tetap memperkokoh persekutuan mereka, supaya keberadaan persekutuan mereka tetap hidup dan lengkap. Upaya ini sesungguhnya merupakan wujud peneladanan murid-murid terhadap tindakan dan Kasih Tuhan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepadaNya.
 Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa yang menegaskan bahwa Tuhan Allah telah menganugerahkan keselamatan kepada kita umat yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus, melalui pengalaman dan keteladanan yang diberikanNya menunjuk bahwa Tuhan Allah memilih kita, mengumpulkan kita, menjadikan kita sebagai umat kepunyaanNya. Tuhan Allah mau supaya sebagai milik kepunyaanNya, seorangpun dari antara kita umatNya tidak ada yang terhilang ataupun binasa (Band. Yoh 17: 6- dst), Sebab sesungguhnya ketika Tuhan memilih kita dari dunia, Dia merancang kita untuk menikmati damai sejahteraNya. Tuhan Yesus dalam kesaksian Alkitab (Yoh 17:6- 19) menghendaki bahwa semua orang yang mendengar dan taat pada FirmanNya tidak ada seorangpun yang akan terhilang dan binasa. Keutuhan persekutuan orang-orang yang dipersatukan oleh Tuhan Yesus Kristus menjadi hal yang sangat didambakan oleh Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berdoa bagi orang-orang yang dipilihNya dan dipersekutukan di dalam namaNya. Apakah makna kesaksian Alkitab ini bagi kita orang-orang percaya, rumah tangga, keluarga yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus?
Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Berdasarkan kesaksian 2 bagian bacaan Alkitab saat ini, ada beberapa hal yang penting untuk kita renungkan dalam rangka kehidupan rumah tangga kita. Yang pertama, ialah bahwa setiap orang dalam rumah tangga Kristen adalah orang-orang yang terbaik yang dipilih dan ditentukan oleh Tuhan Allah untuk berkarya dan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai murid Tuhan Yesus. Bahwa bagi pekerjaan Tuhan, tidak boleh ada kekosongan, sebaliknya, harus terus dilanjutkan dan dilaksanakan oleh setiap orang percaya. Yang kedua ialah, bahwa kita harus sadar Tuhan Yesus Kristus telah memilih kita dan kita terus dipeliharaNya melalui kuasa RohNya. Tidak seorangpun dari antara kita yang diinginkan oleh Tuhan Allah untuk terhilang atau binasa. Yang ketiga ialah bahwa Tuhan Yesus menghendaki kita sebagai murid-muridNya untuk tetap setia, hidup berpegang pada FirmanNya. Dalam kehidupan keluarga, rumah tangga kita masing-masing, kita diingatkan Firman Tuhan saat ini supaya kita tidak absen menunaikan tugas panggilan kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus. Kita juga diingatkan oleh Firman Tuhan saat ini supaya setiap orang dalam rumah tangga kita jangan sampai ada yang terhilang apalagi binasa. Tanggungjawab untuk saling menjaga, saling mendoakan, anggota keluarga, rumah tangga kita adalah tanggungjawab iman. Membiarkan seseorang terhilang dari kehidupan keluarga merupakan kegagalan fatal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan Allah. Tuhan Yesus sangat bertanggungjawab atas keberadaan semua orang yang dipercayakan kepadaNya oleh BapaNya, Dia mendoakan, Dia menjaga keutuhan persekutuan tersebut. Maka sebagai murid-muridNya, kitapun harus tertantang dan terus memenuhi tugas dan tanggungjawab kita agar pekerjaan Tuhan kita teruskan, agar keutuhan persekutuan kita terus perjuangkan. Percayalah saudara-saudara, bahwa setiap keluarga, setiap anggota rumah tangga adalah kepunyaan Tuhan Allah, maka kita harus menjadi gembala seorang terhadap yang lain. dengan demikian maka nyatalah bahwa kita benar murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Kebinasaan tidak akan menjadi bagian kita, melainkan damai sejahtera Tuhan Allahlah yang mewarnai hidup rumah tangga kita masing-masing. Terpujilah Tuhan Yesus. Amin














Pentakosta
21-26 Mei 2018
Bacaan Alkitab: Kisah Rasul 2:1-21; Yohanes 15:26-27; 16:4b-15
Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Peristiwa Pentakosta di Yerusalem, melalui kaca mata Sejarah Gereja diakui sebagai hari lahirnya gereja. Sebab pada saat itulah Roh Kudus menghinggapi orang-orang percaya yang memberi respon atas pemberitaan Rasul Petrus dengan memberi diri mereka dibabtis. Babtisan menjadi tanda dan respon penerimaan dan kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Pentakosta juga harus dimengerti sebagai saat penggenapan janji Tuhan Yesus mengenai Penghibur, yakni Roh Kebenaran, Roh Kudus. Fenomena yang aneh dan tidak dapat diselami yang mewarnai peristiwa Pentakosta menjadi tanda bahwa peristiwa tersebut adalah peristiwa yang luar biasa yang dilakukan oleh Tuhan Allah, artinya peristiwa tersebut bukanlah buatan manusia dan bukan pula peristiwa yang dibuat-buat. Fenomena berbahasa asing (lidah) juga terjadi dalam peristiwa pentakosta. Fenomena ini juga hendak menegaskan bahwa apa yang dilakukan Tuhan Allah adalah sesuatu yang tidak dapat diselami oleh manusia. Itulah sebabnya khalayak ramai tercengang-cengang dan termangu-mangu ketika peristiwa turunnya Roh Kudus pada hidup orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Walaupun sebagian lagi dari orang-orang yang hadir saat itu menyindir tentang pengalaman rohani ini.
Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Walaupun perayaan Pentakosta dirayakan kurang meriah dibanding perayaan, Natal atau Paskah misalnya, tetapi perayaan ini sangatlah penting bagi kita sekalian untuk mengingatkan kita bahwa kepada kita, Allah telah dan akan senantiasa mencurahkan RohNya sebagai kekuatan bagi kita untuk menjalani perjalanan hidup di dunia ini. Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita umat yang percaya kepadaNya, merupakan satu-satunya milik yang paling berharga yang memampukan kita menghadapi segenap tantangan zaman di kehidupan ini. Melalui kehadiran Roh Kudus, maka dunia diinsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Melalui Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita, maka nyatalah bahwa kehidupan kita adalah kehidupan yang benar di hadapanNya. Kebenaran yang sesungguhnya akan sungguh kita hidupi dan menyaksikannya kepada dunia ini. Hidup benar di hadapan Allah dan di hadapan sesama adalah kerinduan Tuhan Allah atas kita umatNya. Maka segenap jerih juang kita di dunia ini, tidak akan sia-sia, tidak akan melenceng dari kehendak Allah jika Roh Kudus mendiami kita masing-masing. Demikian juga perjuangan hidup kita dalam mendidik anak-anak kita, hanya dengan kekuatan Roh Kuduslah kita benar-benar mampu melakukannya. Maka baik kita sebagai orangtua, demikian pula anak-anak kita tidak akan terhanyut dalam pusaran ganasnya arus zaman ini, melainkan kita bersama seluruh anggota keluarga kita akan menjadi pemenang, yang menakluhkkan zaman ini dengan menyaksikan kebenaran yang sesungguhnya, yakni kebenaran dari Tuhan Allah.
Keluarga, Saudara-saudari, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Sehubungan dengan bulan pendidikan saat ini, sekaligus dimana kita merayakan hari Pentakosta, sebagai umat percaya kita sesungguhnya sedang disadarkan, bahwa Tuhan Allah mencurahkan RohNya kepada kita agar kita benar-benar dimampukan menjadi manusia-manusia yang berguna bagiNya dan bagi orang lain. kita beserta keluarga, anak-anak kita menjadi manusia-manusia yang cerdas, berakal budi dan berhikmat sehingga kebenaran dapat kita saksikan kepada dunia ini. Kitapun beserta keluarga kita dituntut untuk terus menghargai karya Tuhan Allah itu, yakni kemampuan Illahi melalui Roh Kudus di dalam kita supaya kita menjadi orang-orang yang terus memberitakan kabar baik dan kebenaran kepada dunia ini. Setiap rumah tangga harus terus percaya, bahwa Roh Kudus senantiasa berkarya di dalam hidup setiap kita, sehingga tidak ada tempat bagi keragu-raguan menghadapi hidup ini. Kita telah didik dan akan terus dididik oleh Tuhan Allah melalui RohNya yang Kudus sehingga hidup ini benar-benar hidup yang menghidupi bagi mahkluk hidup lainnya di dalam hidup ini. Didiami Roh Kudus berarti kita berguna bagi Allah dan bagi sesama kita. Terpujilah Tuhan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar