Sabtu, 29 Desember 2012

bendrio sibarani: Babtisan Bagi Mereka SUku Terasing

bendrio sibarani: Babtisan Bagi Mereka SUku Terasing

Babtisan Bagi Mereka SUku Terasing












bendrio sibarani: renungan Malam Akhir Tahun Keluarga

bendrio sibarani: renungan Malam Akhir Tahun Keluarga: Bacaan Alkitab: Wahyu 22: 1- 5 Hidup Baru Yang Dibaharui Ditahun Yang Baru Keluarga dan Kita sekalian Yang Dikasihi dan Diberkati...

renungan Malam Akhir Tahun Keluarga


Bacaan Alkitab: Wahyu 22: 1- 5
Hidup Baru Yang Dibaharui Ditahun Yang Baru

Keluarga dan Kita sekalian Yang Dikasihi dan Diberkati Tuhan Yesus Kristus,
            Dalam perjalanan sejarah hidup manusia, ada tiga ruang waktu yang mewarnai langkah hidup tersebut, yakni masa lalu, masa kini dan masa nanti. Tiga ruang waktu tersebut wajib untuk dilalui dan tidak mungkin bisa dilewati salah satu dari bagian waktu tersebut. Kehidupan umat Tuhanpun demikian halnya. Kita wajib melalui tiga ruang waktu tersebut, dan Tuhan sendiri ada di tiga ruang waktu tersebut (Ibrani 13:8) yang senantiasa menyertai langkah perjalanan hidup umatNya. Kita harus mengaminkan, bahwa di ruang waktu, “masa lalu” kita telah lewati dengan penyertaan Tuhan, sehingga kita dapat tiba di ruang waktu “”masa kini” atau di penghujung tahun ini. Kemudian dalam pengharapan, kita sedang dan akan menyambut serta memasuki satu ruang waktu lagi, yakni “masa nanti” atau tahun yang baru yang kita percaya adalah Tahun Rahmat Tuhan, Tahun yang penuh Berkat dan Damai sejahtera. Merenungkan seluruh perjalanan hidup yang telah kita lewati, adalah wajib bagi kita sekalian dalam keluarga ini untuk bersyukur kepada Tuhan, sebab Hanya karena pertolonganNyalah kita masih diperkenankan mengakhiri tahun ini dalam suasana sukacita dan diberkati oleh Dia. Kita akan menyambut serta memasuki tahun yang baru, sebagai manusia biasa, kita tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengetahui akan apa yang akan kita hadapi di waktu yang akan datang ini. Hari esok adalah misteri bagi setiap makhluk di kolong langit ini, akan tetapi sebagai umat Tuhan, dalam keyakinan dan pengharapan, Tahun baru yang akan kita masuki tentulah tahun yang penuh Rahmat bagi kita. Itulah pengharapan kita. Dalam Ibrani 6:19 dijelaskan bahwa: “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir..” Dan Paulus sendiri menegaskan dalam  Roma 8:24 “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?” Ini hendak menegaskan kepada kita bahwa syarat mutlak menyambut dan memasuki tahun baru bagi setiap orang percaya termasuk kita dalam keluarga ini ialah hidup dalam pengharapan.
Kita Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kitab Wahyu yang menjadi renungan kita saat ini, sebenarnya adalah kitab “masa depan”, atau yang biasa disebut “kitab yang tersembunyi” (apokalipsy), mengandung janji Tuhan yang sangat indah bagi setiap orang percaya dalam memasuki masa depannya. Yohanes yang menerima Wahyu mengaku bahwa Tuhan menunjukkan kepadanya sungai air kehidupan yang jernih bagaikan Kristal dan mengalir keluar dari Takhta Allah dan Takhta Anak Domba itu. Terdapat pula pohon-pohon kehidupan yang berbuah tiap bulan, yang daunnya dipakai menyembuhkan bangsa-bangsa. Dalam kehidupan masa depan tersebut juga dilukiskan suasana hidup yang amat sangat indah, di mana malam tidak ada lagi dan tidak lagi dibutuhkan cahaya lampu dan matahari, sebab Allah sendirilah yang menjadi penerang bagi umatNya. Dan Allah akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Suasana yang dilukiskan Rasul Yohanes ini pada dasarnya, tidaklah melulu terjadi setelah kita meninggalkan kehidupan dunia ini, melainkan, Rasul Yohanes sendiri hendak menguatkan hati dan iman orang-orang percaya kala itu yang dilanda kekuatiran hidup akibat penganiayaan dan penindasan yang diterima dari kaisar Romawi yang terkenal sadis dan biadab, yakni Kaisar Nero. Suasana Hidup umat Tuhan tersebut mengakibatkan mereka seakan-akan pesimis dan kuatir akan hari depan. Itulah sebabnya, kitab Wahyu juga disebut dengan Kitab yang berisikan Teologi Ketabahan.
Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Seperti yang dikatakan tadi di atas, bahwa sebagai manusia biasa, kita tidak mengetahui akan dan bagaimana kehidupan kita di hari esok, di Tahun yang baru 2013. Namun syukur kepada Tuhan, kita mempunyai pengharapan, bahwa Tahun 2013 adalah Tahun Rahmat Tuhan, sebagaimana yang dilukiskan Yohanes dalam kitab Wahyu ini, kita patut bersyukur dan memuliakan Tuhan sebab kepada kita keluarga, apa yang ditunjukkan Tuhan kepada Yohanes, yakni sungai air kehidupan yang jernih bagiakan Kristal, yang besertanya juga tumbuh pohon kehidupan, di mana kekelaman hidup tak’kan terjadi sebab Tuhan sendiri yang menerangi hidup, juga menjadi bagian hidup kita dalam keyakinan dan pengharapan kita kepada Tuhan yang Maha mulia. Karena itu, dari kita dituntut kesetiaan dan ketabahan menjalani kehidupan ini dengan tetap berpegang pada janji Tuhan serta melakukan apa yang dikehendakiNya. Sebagai Keluarga Kristen, maka wajib bagi kita untuk terus hidup dalam pengharapan, dan dengan tegas kita harus mencamkan bahwa, Masa lalu adalah Pembelajaran, Masa Kini adalah Tindakan, dan Masa Depan adalah Pengharapan. Kendatipun Tuhan Tak pernah menjanjikan hidup ini mudah, akan tetapi Ia berjanji setia menyertai kita. Untuk mari kita hidup dalam Iman, sebab Iman membuat segala sesuatu menjadi mungkin, kita juga harus hidup dalam Kasih, sebab Kasih membuat segala sesuatu menjadi mudah, serta kita juga harus hidup terus dan setia dalam pengharapan, sebab pengharapan membuat segala sesuatu berjalan dengan baik. Kiranya suangai air kehidupan yang jernih bagaikan Kristal mengalir dalam kehidupan keluarga kita ini, pohon kehidupan berbuah dan Tuhan Allah sendiri akan menyinari kita dengan wajahNya, sehingga Damai sejahtera senantiasa mewarnai langkah hidup kita. Terpujilah Kristus Tuhan. AMIN.