Selasa, 01 Oktober 2019

bendrio sibarani: Khotbah Untuk Pemuda menghadapi zaman

bendrio sibarani: Khotbah Untuk Pemuda menghadapi zaman: Bacaan Alkitab: 2 Tim 3: 1- 5, 15 Generasi Muda Milenial Yang Kristiani Pemuda-pemudi Gereja Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus, ...

Khotbah Untuk Pemuda menghadapi zaman




Bacaan Alkitab: 2 Tim 3: 1- 5, 15

Generasi Muda Milenial Yang Kristiani

Pemuda-pemudi Gereja Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

            Merujuk dari beberapa sumber, jaman sekarang, atau jaman now, generasi manusia dikelompokkan pada 5 kelompok generasi:

  1. Generasi baby boomer, yakni generasi yang lahir dari tahun 1946-1964
  2. Generasi X, yakni generasi yang lahir dari tahun 1965-1980
  3. Geberasi Y, lahir tahun 1981-1994, sering disebut sebagai generasi Millenial
  4. Generasi Z, lahir tahun 1995-2010 disebut juga kids zaman now, igeberation atau generasinet/internet
  5. Generasi Alpha, 2010-2025

Dari kelima kelompok generasi ini, generasi millennial merupakan generasi yang sangat menentukan banyak hal dalam lehidupan, baik dalam kehidupan bangsa dan Negara, maupun kehidupan agama, secara khusus Gereja di dalamnya. Karakteristik generasi Millenial sangat mendapat sorotan karena merekalah yang kini sangat berperan dalam segala sendi kehidupan dan telah melahirkan perubahan di hampir seluruh lini kehidupan. Karakteristik generasi millennial diwarnai dengan ciri negative dan positif, di antaranya:

-          Ketergantungan pada internet

-          Memiliki sikap hidup yang egoistic/individualistic

-          Liberalistik/ingin bebas dari segala aturan, norma dan adat-istiadat

-          Serba hidup instan

-          Gaya hidup pamer

Ciri positif yang dapat dicatat, antara lain:

-          Kemampuan menggunakan teknologi canggih

-          Generasi ini adalah generasi yang kritis

-          Berpikir lebih terbuka

-          dll

Saudara-saudara, betul atau tidak pernyataan ini, generasi kalianlah yang mesti menjawabnya. Mari kita arahkan perhatian kita pada bacaan Alkitab saat ini, bagaimana Paulus memberitahukan kepada Timotius tentang sifat dan sikap manusia pada hari-hari terakhir, yakni:

-          Mencintai diri sendiri= Narsisme.

-          Hamba uang= materialistic

-          Membual dan menyombongkan diri= banyak omong kosong dan sombong

-          Pemfitnah

-          Memberontak kepada orangtua

-          Tidak tahu berterimakasih

-          Tidak peduli agama= sekuler

-          Tidak tahu mengasihi

-          Tidak mau berdamai

-          Suka menjelekkan orang

-          Tak dapat mengekang diri

-          Garang, tidak suka yang baik, suka menghianat, tidak berpikir panjang

-          Berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah

-          Beribadah, tapi tak percaya

Dari sebagian besar sifat dan sikap manusia seperti yang disampaikan Rasul Paulus ini, mari kita renungkan dan perhadapkan dengan realitas hidup masa kini, pada kehidupan generasi millennial. Tentu kita tidak dapat memungkiri bahwa ternyata hidup seperti ini sudah menggejala dalam kehidupan di generasi millennial saat ini. Saudara-saudara pasti mengalami dan menyaksikan gejala hidup ini.

Masa sukar yang dimaksudkan oleh Paulus adalah Kalepos berarti hidup yang berat untuk dipikul, dihadapi. Hidup yang penuh ancaman. Hidup seperti ini tentu merupakan hidup yang harus dihadapi dan dijalani dengan kekuatan iman dalam kesetiaan. Tidaklah keliru, apabila zaman ini adalah juga menjadi masa yang sukar, zaman segala sesuatu menjadi tantangan dan diwarnai ancaman. Hidup menjadi paradoks, artinya kesempatan terbuka luas tetapi sempit, sehingga generasi millennial adalah sesungguhnya generasi yang berada dalam dilema. Ingatlah kata-kata ini: “lama tak berjumpa, pas berjumpa tidak lama” Jauh tetapi dekat, dekat tapi jauh, tidak kenal tetapi teman, teman tetapi tidak kenal, dsb.

Pemuda-pemudi yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

      Jika demikian beratnya tantangan hidup di zaman ini, pertanyaannya adalah apakah kemudian yang mesti dilakukan oleh generasi millennial agar mereka tetap menjadi jati diri sebagai generasi gereja milik Tuhan? Paulus berpesan kepada Timotius supaya orang-orang yang berperilaku seperti yang diuraikan di atas, untk menjauhi orang-orang seperti itu. Tentu, orang-orang yang berperilaku seperti ini adalah orang-orang yang benar-benar telah bergelimang dosa dan perbuatan yang yang paling jahat yang malah memasuki persekutuan. Jika orang-orang seperti ini ada di dalam persekutuan, maka kita pasti tahu apa yang akan terjadi. Maka generasi milenial yang kristiani adalah generasi yang berhikmat. Karena dari kecil telah mengenal kitab suci. Kembali ke Alkitab: itulah yang harus dilakukan oleh generasi Millenial yang Kristiani sebagai solusi satu-satunya untuk menjadi pemenang di masa sukar ini. Back to the bible adalah semboyan reformator Matrhen Luther, yakni supaya gereja dalam menjalani segenap kehidupannya berdasarkan Firman Tuhan. Pertanyaannya sekarang adalah: Di mana letak kitab suci dalam hidup generasi millennial? Seberapa sering generasi millennial membacanya, mendengarnya dan merenungkannya setiap hari? Ini tantangan kita di masa sukar ini.

Saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

      Sebagai Generasi millennial, saudara-saudara sungguh diperhadapkan pada perjuangan hidup yang berat, tetapi kalian mesti menghadapinya, sebab hidup ini adalah perjuangan. Percayalah, yakinlah, bahwa Tuhan Yesus niscaya menolong kita menghadapi segenap tantangan dan ancaman yang ada di zaman ini. Tuhan Yesus menyertai. Amin