Bacaan
Alkitab: Filipi 2: 5
“Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus”
“Touto froneite en umin o kai Gristw Ihsou”
Saudara-saudara, Marthen dan Betrin serta
keluarga yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Tidaklah sulit untuk mengerti atau memahami
apa yang menjadi nasihat Rasul Paulus ini oleh kita sekalian. Tetapi walaupun
terkesan mudah dimengerti atau dipahami, nasihat ini bukanlah perkara ringan
untuk dilakukan. Mengapa demikian? Sebab pikiran dan perasaan yang terdapat di
dalam Yesus Kristus adalah pikiran dan perasaan yang sangat bertolak belakang
dengan pikiran dan perasaan dunia ini. Terlebih lagi apabila pikiran dan
perasaan Kristus Yesus tersebut diterapkan dalam kehidupan bersama. Adalah
lebih mudah jika nasihart ini dilakukan seorang diri daripada secara bersama,
sebab bersama itu bukanlah perkara mudah untuk dijalani. Harus dibedakan
bersama hidup dan hidup bersama adalah berbeda. Kita dapat dengan mudah untuk
bersama hidup, tetapi belum tentu hidup bersama. Hidup bersama terjadi ketika
ada kesepakatan dua orang atau lebih untuk menjadikan diri masing-masing
sebagai bagian yang utuh dengan hidup sesamanya/pasangannya. Di kehidupan
bersama tersebut tercipta kehidupan yang selalu mengusahakan dan mengutamakan
kepentingan bersama, maka kepentingan diri sendiri menjadi bagian dari
kepentingan bersama tersebut. Tidak mudah untuk berada dalam hidup bersama,
karena di sana terdapat karakter hidup yang berbeda, sikap dan sifat hidup yang
pasti tidak sama. Hidup bersama berarti bersekutu atau dipersekutukan, artinya
bahwa setiap orang di dalamnya benar-benar bersatu dan menyatu tanpa ada lagi
yang memisahkan. Terutama dalam kehidupan bersama sebagai suami istri yang
percaya kepada Tuhan. Persekutuan yang satu ini merupakan persekutuan tertua
dan pertama dalam kebudayaan manusia. Merujuk dari kesaksian Alkitab dalam
Kejadian, bahwa hidup bersama yang pertamakali berlangsung dalam kehidupan Adam
dan Hawa. Mereka berdua adalah satu tubuh, Tuhan Allah mengambil Hawa dari
tulang rusuk Adam. Artinya mereka berdua adalah diri mereka seorang dengan yang
lain.
Saudara-saudara, Sidang Jemaat Yang
Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Konsep
hidup bersama yang demikianlah sesungguhnya yang dimaksudkan dalam bacaan kita
saat ini, yakni bahwa seseorang senantiasa menjadikan orang lain sebagai bagian
yang utuh dari dirinya sendiri dan dirinya juga demikian bagi diri orang lain.
Bukan hanya dalam kehidupan persekutuan yang luas seperti persekutuan jemaat,
tetapi terlebih utama dalam persekutuan terdasar dalam kehidupan yakni
persekutuan hidup rumah tangga. Kehidupan bersama tersebut hendaklah menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Merujuk pada
bahasa aslinya, sesungguhnya tidak ada perbedaan atau pemisahan antara pikiran
dan perasaan. Touto froneite en umin o kai cristw ihsou.
Froneho diterjemahkan sebagai pikiran dan perasaan. Maka
sesungguhnya kedua kata tersebut adalah satu kesatuan yang tidak terpisah.
Bahwa pikiran dan perasaan Kristus adalah pikiran dan perasaan yang merupakan
satu kesatuan. Tapi sayang, dalam kehidupam manusia, kedua hal ini, yakni
pikiran dan perasaan sering dipisahkan. Maka tidak sedikit orang yang kemudian
terjatuh pada pengingkaran karena hanya meninggikan pikirannya. Artinya dia
hanya mau menerima yang sesuai dengan pikirannya, dan masuk pikirannya tanpa
mempertimbangkannya dengan perasaannya. Tetapi sebaliknya, tidak sedikit juga
orang kemudian jatuh dalam hayalan atau hidup semu karena hanya meninggikan
perasaannya tanpa mempertimbangkannya dengan pikirannya. Orang seperti ini juga
akan rentan pada pemikiran yang negative karena melulu mengedepankan
perasaannya. Jika demikian, sekarang kita sadar, bahwa sesungguhnya antara
pikiran dan perasaan sesungguhnya tidak boleh dipisahkan, keduanya adalah satu
kesatuan yang utuh, sebagaimana pikiran dan perasaan yang terdapat di dalam
Kristus Yesus.
Saudara-saudara, jika demikian, seperti apakah sesungguhnya
pikiran dan perasaan Kristus Yesus itu? Pada Filipi 2:6-11 pikiran dan perasaan
yang terdapat dalam Kristus Yesus tersebut dijelaskan. Bahwa pikiran dan
perasaan Kristus Yesus adalah pikiran dan perasaan yang benar-benar illahi.
-
Merendahkan
diri dengan cara mengosongkan Diri-Nya dengan tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Tindakan
ini adalah buah dari pikiran dan perasaan Kristus Yesus.
-
Taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib, artinya bahwa
Kristus Yesus memnunjukkan ketaatan-Nya dalam bingkai kesetiaan. Inilah pikiran
dan perasaan yang terdapat di dalam Kristus Yesus.
Pikiran dan perasaan seperti inilah yang
dikehendaki oleh Tuhan berlaku dalam persekutuan hidup bersama. Apabila pikiran
dan perasaan seperti ini berlaku dalam kehidupan bersama yakni dalam persekutuan
hidup suami istri/rumah tangga, maka janji Tuhan adalah Dia niscaya meninggikan
kehidupan bersama tersebut, artinya di sanalah persekutuan hidup bersama itu
diangkat oleh Tuhan Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar