Senin, 15 Mei 2017

Khotbah Rumah Tangga Kristen



Bacaan Alkitab 1 Raja-raja 3: 5- 12
Ibu, Bapak, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus
            Raja Salomo sangat terkenal sebagai salah seorang raja yang berhasil memimpin kerajaan Israel memasuki puncak kejayaannya. Pada masa kepemimpinannya, kerajaan Israel menjadi sebuah kerajaan percontohan bagi kerajaan-kerajaan dunia di sekitarnya. Salomo berhasil membangun kerajaan Israel menjadi kerajaan yang makmur di segala bidang dan rakyatnyapun hidup dalam ketentraman, terbebas dari serangan para musuh. Semua keberhasilan ini, diyakini buah dari hikmat yang dimiliki raja Salomo. Oleh hikmat yang dimilikinya, tidak sedikit raja-raja lain yang datang belajar darinya. Hikmat Salomo menjadikan dia termasyur hingga ke negeri-negeri timur. Hikmat ini saudara-saudara, diterimanya dari Tuhan Allah. Itulah yang disaksikan Alkitab saat ini kepada kita. Penampakan Diri Tuhan Allah kepada Salomo di Gibeon, menjadi titik awal bagaimana Salomo berhasil memimpin kerajaan Israel ke depannya. Dalam bacaan kita saat ini dikisahkan, bahwa perjumpaan Allah dengan Salomo di Gibeon menyatakan bagaimana Tuhan Allah begitu mengasihi Salomo dan menawarkan berkatNya kepadanya. Sungguh luar biasa saudara-saudara, bahwa tawaran, apapun yang diminta Salomo akan Tuhan berikan, ternyata begitu menakjubkan. Kenapa demikian? Mari kita tarik kepada diri kita masing-masing, sekiranya hal ini Tuhan Allah tunjukkan kepada kita, apakah kita berpikir meminta seperti yang diminta Salomo? Mungkin saja kita akan lama berpikir dan menimbang-nimbang apa yang akan kita minta. Bisa saja kita meminta kekayaan, meminta pekerjaan, meminta naik jabatan, meminta keberhasilan anak-anak kita, meminta anak mantu dan permintaan lainnya. Bisa saja karena tekanan hidup yang kita sedang alami, kita akan meminta apa yang menurut kita, kita butuhkan saat itu.
Ibu, Bapak, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus
            Permintaan Salomo kepada Tuhan Allah sesungguhnya merupakan permintahan yang tepat akan kebutuhan yang sebenarnya. “…..Berikanlah hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,…”. Inilah permintaan Raja Salomo kepada Tuhan Allah dari semua yang Tuhan Allah tawarkan. Salomo tidak meminta agar dirinya Tuhan jadikan sebagai raja yang disegani, dia juga tidak meminta agar kerajaan yang dipimpinnya makmur dan jaya, pokoknya Salomo tidak meminta yang lain selain hati yang faham menimbang perkara untuk mampu membedakan yang baik dan jahat. Permintaan Raja Salomo ini sesungguhnya permintaan yang benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkannya sebagai seorang raja yang memimpin umat Allah yang jumlahnya besar. Permintaan ini bukanlah sebuah keinginan, tetapi kebutuhan. Kebutuhan seorang raja dalam memimpin umat. Hati yang faham untuk menimbang perkara atau dapat disebut hikmat, adalah dasar dari segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk dapat mencapai apa yang diperjuangkan dalam hidup. Tanpa hikmat, apapun yang dilakukan dan diperjuangkan seseorang dalam hidup di dunia ini tentulah akan sia-sia. Oleh karena hikmat dari Tuhan inilah, maka Salomo kemudian mampu dan berhasil memimpin kerajaan Israel menjadi satu kerajaan yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di sekitarnya.
Ibu, Bapak, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kita semua adalah seorang pemimpin, paling tidak seorang pemimpin diri sendiri. Pemimpin rumah tangga atau keluarga maupun pemimpin di mana kita berkarya atau bekerja. Kita semua membutuhkan kemampuan untuk memimpin diri, memimpin keluarga, atau mungkin saja memimpin orang lain. Sebagai pemimpin, Tuhan Allah menawarkan kepada kita sekalian apa yang kita hendak meminta kepadaNya. Permintaan Raja Salomo melalui kesaksian Alkitab saat ini, mengingatkan kita sekalian untuk menyadari apa sesungguhnya yang paling kita butuhkan dalam hidup ini, yaitu hati yang faham membedakan yang baik dan yang jahat. Dengan memiliki hati seperti ini, kita sesungguhnya diarahkan untuk tidak melakukan atau mengambil keputusan yang salah atas diri sendiri, atas kehidupan rumah tangga, maupun kehidupan persekutuan kita. Permintaan Raja Salomo ini juga mengingatkan kita sekalian, bahwa Tuhan sangat menghendaki kita meminta kepadaNya apa sesungguhnya yang kita butuhkan dalam hidup ini, jadi hindarilah meminta kepada Tuhan yang sifatnya hanya keinginan hidup belaka. Memohon supaya diberi hati yang faham menimbang perkara dalam hidup ini kepada Tuhan, sesungguhnya seseorang diarahkan untuk menyadari keberadaan hidupnya di hadapan Tuhan Allah. Melalui permintaan Raja Salomo dalam bacaan kita saat ini, sesungguhnya Salomo juga menunjukkan sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan Allah. Ia sadar bahwa hikmat hanya dapat dimiliki seseorang jika Tuhan mengaruniakannya. Karena itu saudara-saudara, kita yang diberi kesempatan meminta apapun kepada Tuhan Allah, marilah meminta kebutuhan yang utama dalam rangka menjalani kehidupan ini. Apapun yang Tuhan berikan sebagai jawaban doa kita, yakin dan percayalah, bahwa Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dalam hidup ini. Janganlah sekali-kali meminta kepada Tuhan agar gunung yang tinggi Tuhan ratakan supaya jalan yang kita tempuh menjadi mulus dan rata, melainkan memintalah kekuatan dan keteguhan, supaya gunung yang tinggi tersebut dapat kita daki dan lalui. Percayalah bapak, ibu, saudara-saudara bahwa Tuhan Allah juga menawarkan apa yang hendak kita terima dariNya, maka marilah meminta pertama-tama hikmat kepada Tuhan Allah. Dengan hikmat, maka kita akan hidup sesuai dengan apa yang dikehendakiNya. Terpujilah Tuhan Allah.











Bacaan Alkitab Yesaya 55:1-5
Saudara-saudara, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Konsumerisme yang secara sederhana dapat diartikan sebagai faham yang menekankan gaya hidup membeli sesungguhnya telah menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan dengan kehidupan kita di zaman ini. Tidak mengapa, jika dalam sikap yang terkendali. Tetapi adalah sangat disesalkan apabila konsumerisme menjadi gaya hidup kita dan hal itu akhirnya tidak dapat kita kendalikan. Segala sesuatu harus dibeli, produk baru, gaya baru, model baru, padahal yang lama masih dapat dan relevan untuk digunakan, akibatnya hidup melulu berbelanja, tanpa memikirkan kebutuhan pokok dan penting dalam hidup. Atau dengan kata lain, apa yang prioritas atau yang utama dibutuhkan dalam hidup menjadi hal yang diabaikan, akibatnya ialah hidup menjadi tidak berkualitas. Istilah,”Biar nya ada nasi yang penting tidak kalah aksi” tepatlah dalam gaya hidup yang seperti ini. Hal ini pula yang disaksikan kepada kita melalui kesaksian Yesaya saat ini. Orang-orang membelanjakan uang mereka untuk sesuatu yang bukan kebutuhan hidup mendasar. Sikap hidup ini ternyata menjadi perhatian Tuhan Allah atas hidup umatNya. Sepertinya ada pola atau gaya hidup yang bergeser yang terjadi dalam kehidupan umat Israel. Mereka seakan lupa bahwa Tuhan Allah adalah sumber kehidupan dan jaminan bagi hidup mereka untuk menikmati hidup yang sesungguhnya. Hidup hanya akan nikmat dijalani jika hidup di dalam Tuhan Allah. Itulah yang hendak disampaikan Yesaya kepada pembacanya, termasuk kepada kita sekalian.
Saudara-saudara, Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Membaca atau mendengar kata-kata dalam bacaan kita saat ini tentulah amat menyenangkan. Ada ajakan yang sangat lembut untuk menerima kebutuhan pokok yang gratis dan benar-benar dibutuhkan dalam hidup ini. Tuhan Allah mengajak umatNya yang sepertinya hidup di dalam kegelisahan dan kekuatiran serta kehilangan arah hidup untuk menerima dengan cuma-cuma apa yang sesungguhnya mereka butuhkan dalam kehidupan ini. Allah mengajak umatNya untuk mendengarkan Dia, menyendengkan telinga mereka, bahwasannya Tuhan Allah menjanjikan kehidupan yang nikmat penuh berkat bagi umatNya. Tidak sulit sesungguhnya menyanggupi apa yang Tuhan minta dari umatNya. Hanya mendengar, menyendengkan telinga kepada Tuhan Allah, maka hidup akan nikmat. Walaupun kelihatan mudah, mendengar ternyata adalah hal yang sulit dilakukan oleh banyak orang apalagi di zaman sekarang ini, di mana germelapnya keindahan nikmat duniawi seakan merasuki hidup banyak orang. Tidak sedikit orang tak lagi mau mendengar, apakah anak tak lagi mendengar orangtuanya, atau bisa saja orang tak lagi mendengar apa kata Tuhan melalui firmanNya. Setuju atau tidak, mendengar itu, sangat dipengaruhi oleh apa yang ada di sekeliling kita.  Mendengar Tuhan, dalam bacaan kita saat ini harus dipahami sebagai tindakan yang memberi perhatian dan hidup kepada apa yang dikehendaki Tuhan Allah dalam kehidupan umatNya. Mendengar Tuhan, sekali lagi mengarahkan hidup setiap orang untuk menikmati hidup yang sesungguhnya. Mendengar Tuhan berarti membuat hidup orang menjadi bermakna dan bernilai.
Persekutuan Rumah Tangga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kita tidak dapat memungkiri, bahwa semaraknya dan gemerlapnya dunia di zaman yang kita jalani saat ini telah mempengaruhi gaya hidup kita. Sadar atau tidak, gaya hidup tersebut juga telah mempengaruhi sikap kita untuk mendengar. Mendengar seringkali menjadi tindakan yang sulit dilakukan karena lingkungan hidup mempengaruhi kita. Demikian juga dengan mendengar friman Tuhan. Ada orang yang tak mendengar lagi Firman Tuhan karena waktu dan kesempatan yang dimilikinya digunakannya untuk kegiatan yang lain sehingga tak lagi ada waktu untuk bersekutu mendengar firman Tuhan di sana. Ada pula yang hadir dipersekutuan, tetapi firman Tuhan tak didengarnya karena hatinya ada di tempat yang lain. Firman Tuhan saat ini, mengingatkan kita semua akan beberapa hal;
1.      Bahwa setiap orang percaya harus menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala kehidupan dan kasih karuniaNya diberikanNya dengan cuma-cuma.
2.      Bahwa setiap orang percaya harus tetap konsisten dalam iman, bahwa hidup ini hanya akan nikmat dan bermakna jika kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan
3.      Mendengar adalah tindakan yang Tuhan minta dari setiap umatNya, dengan mendengar TuhanAllah, Umat Tuhan tak akan pernah merasakan hidup ini sia-sia
4.      Perjanjian Allah yang didengar oleh setiap umat, adalah perjanjian abadi dan berlaku bagi setiap hidup umat yang mendengar dan percaya kepadaNya.
Terpujilah Tuhan Allah. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar