Bacaan
Alkitab: Mazmur 55: 13-20
Kekerasan
Adalah Tindak Pengkhianatan
Pengantar
Pengkhianatan merupakan perbuatan
yang paling tidak diinginkan dan tidak disukai oleh siapapun juga. Secara
harafiah “pengkhianatan” dapat diartikan sebagai perbuatan tidak setia atau
perbuatan yang bertentangan dengan janji yang diikrarkan terhadap sahabat
sendiri, keluarga sendiri maupun kelompok sendiri. Tindakan “pengkhianatan”
sendiri, hanya terjadi di dalam sebuah hubungan yang tergolong erat antara
seseorang dengan seorang lainnya, atau dalam sebuah kelompok/persekutuan.
Seseorang yang merasa dirinya dikhianati oleh sahabatnya maupun oleh
kelompoknya sendiri pastilah sangat kecewa dan merasa sangat tersakiti. Bukan
hanya mengakibatkan terganggunya hubungan di antara mereka, tetapi dapat
berimbas pada lahirnya konflik di antara keduanya maupun dalam
kelompok/persekutuan. Penghianatan sendiri dapat mewujud dalam berbagai bentuk,
termasuk bentuk kekerasan pisik maupun psikis. Dalam hal ini kekerasan dapat
dimengerti sebagai semua bentuk perilaku, baik verbal maupun non verbal yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain atau kelompok
lainnya sehingga menyebabkan efek negatif baik secara fisik, emosional maupun
secara psikologis terhadap orang yang menjadi sasarannya.
Pendalaman Teks
Mazmur 55 khususnya ayat 13-20
adalah bagian dari curahan hati Pemazmur yang dikhianati oleh orang
terdekatnya, orang yang sangat dia percayai, sahabatnya sendiri. Bahkan
diceritakan bahwa pengkhianat itu bersama-sama dengan Pemazmur pergi untuk
beribadah kepada Allah di Rumah Allah. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka
sangatlah erat. Pemazmur sangat kecewa, dia sangat
tersakiti karena pengkhianatan tersebut. Kekecewaan dan rasa sakit tersebut
seakan tidak tertanggungkan dan seakan Pemazmur tidak mempunyai tempat untuk
menyembunyikan diri. Kalau orang lain yang melakukan itu, pemazmur masih dapat
menerima dan memahaminya. Tetapi, kini sahabatnya sendiri. Ia pun bingung.
Dalam kebingungan tersebut ia berharap agar mereka disergap maut, biar mereka
turun ke dunia orang mati, sebab hidup mereka penuh kejahatan. Kemudian,
Pemazmurpun menegaskan sikapnya bahwa ia tetap percaya kepada Allah maka ia
selamat (ay. 17). Sebaliknya, para lawan akan direndahkan Allah sebab mereka
tidak takut akan Allah (ay 20).
Kekerasan
& Pengkhianatan
Dengan jujur harus dikatakan bahwa tindakan
kekerasan yang terjadi terutama kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah
bentuk pengkhianatan. Kenapa demikian? Karena kekerasan tersebut dilakukan oleh
orang yang seharusnya menjadi sahabat bahkan orang yang dipercaya, yang
seharusnya menjadi pelindung terhadap korban KDRT tersebut. Belakangan ini
santer terdengar berita tentang kekerasan dalam Rumah tangga, orang tua
terhadap anaknya, anaknya terhadap orang tuanya dan juga dalam hubungan suami
istri. Menyimak dengan seksama peristiwa seperti ini muncul pertanyaan, kenapa
bisa? Kok tega melakukan hal itu? Di manakah nuraninya sebagai manusia yang
beragama? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Walaupun pemerintah telah memberi
perhatian yang serius pada persoalan ini, namun hingga kini KDRT masih merupakan
sering terjadi. KDRT pada dasarnya harus diakui tindakan penghianatan terhadap
orang-orang terdekat dalam hidup. Demikian pula halnya kekerasan lainnya yang
dilakukan khususnya kepada kaum lemah, seperti perempuan, anak-anak,
orang-orang terpinggirkan. Tidak terlalu naif, juga harus berani dikatakan
bahwa pembiaran dan penelantaran orang-orang yang tertindas, yang miskin, yang
tertinggal dan yang mengalami ketidakadilan dalam persekutuan adalah juga
tindakan kekerasan.
Untuk Didiskusikan
1. Apa
saja hambatan yang membuat gereja sulit menghapuskan tindak kekerasan baik
dalam persekutuan rumah tangga maupun di dalam kehidupan bergereja maupun
bermasyarakat?
2. Upaya-upaya
apa saja yang harus dilakukan gereja dalam rangka menghapuskan tindak kekerasan
baik dalam keluarga, persekutuan gereja maupun dalam masyarakat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar