Rabu, 12 Maret 2014

KHOTBAH DAN TATA IBADAH PENGUCAPAN SYUKUR PANEN



TATA IBADAH
       PENGUCAPAN SYUKUR JEMAAT
     

                                                             


Toro, 21 September 2013
PEMBUKAAN: Oleh Pembawa Acara
I.                   PANGGILAN BERIBADAH                                 (Jemaat Berdiri)                               
MJ:     Saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus, marilah kita
memulai ibadah syukur ini dengan memuji-muji Tuhan, (membaca Mazmur secara berbalas-balasan)
MJ:     Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar.
Jm:      Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan dan membuat sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya.
MJ:     Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Jm:      Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;
MJ:     Tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikat pinggangkan sorak-sorai;
MJ + Jm: Padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.


Menyanyi NKB 7: 1 & 5 Nyanyikanlah Nyanyian Baru

            Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah Pencipta Cakrawala
            Segala serafim, kerubim, Pujilah Dia besarkanlah nama-Nya.
                        Ref. Bersorak-sorai bagi Rajamu!
                                Bersorak-sorai bagi Rajamu!

            Wahai raja-raja dan pembesar di bumi yang mem’rintah dunia.
            Teruna, anak dara, yang tua dan yang muda, ucap syukur pada-Nya.
                        Ref. Bersorak-sorai bagi Rajamu!
                                Bersorak-sorai bagi Rajamu!


II.                TAHBISAN DAN SALAM
Kh:      Pertolongan Kita ialah Tuhan yang memberi hidup yang berlimpah-limpah kepada umat- Nya.
            Rahmat dan Salam atas kamu dari Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Kh + JM:        5 . 5
A-    Min.

III.               NAS PEMBIMBING                                               (Jemaat Duduk)
Kh:      Nas Pembimbing Bagi kita dalam Ibadah Syukur ini diambil dari Nehemia 12: 43 a: “ Pada Hari itu mereka mempersembahkan korban yang besar. Mereka bersukaria karena Allah memberi mereka kesukaan yang besar”.
Menyanyi NKB 116: 1 Siapa Yang Berpegang
            Siapa yang berpegang pada Sabda Tuhan dan setia mematuhinya,
            Hidupnya mulia dalam cah’ya baka bersekutu dengan Tuhannya
            Ref. Percayalah dan pegang Sabda-Nya;
                    Hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia.

IV.              PENGAKUAN DOSA
Kh:      Marilah kita memohon pengampunan dari Tuhan Allah atas dosa- dosa kita: “ Ya Tuhan Allah Kami, kami mengaku kepada-Mu bahwa kami telah melakukan pelanggaran dan dosa di dalam menikmati segala berkat- Mu. Seringkali kami lupa bahwa Engkaulah sumber segala berkat yang kami terima dan nikmati. Kami menjadi angkuh oleh karena keberhasilan dalam usaha dan pekerjaan kami, dan karenanya kami cenderung mendewakan diri sendiri dan mempertuhankan harta benda yang kami peroleh. Kami tidak bersyukur kepada-Mu, kami sering menjadi kuatir akan hidup kami dan menyia-nyiakan segala berkat pemberian-Mu dengan tidak memuliakan Engkau
Jm:      Karena itu Tuhan.., Ampunilah kami, hapuskanlah segala dosa kami dan baharuilah hidup kami. Dalam nama Yesus Kristus. Amin
Menyanyi KJ. 27: 1-2 Meski Tak Layak Diriku
1.      Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darah-Mu
      dan kar’na Kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, pada-Mu.
            2. Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela,
    Darah-Mulah pembasuhnya; ‘ku datang, Tuhan,  pada-Mu.

V.                 BERITA ANUGERAH                                           (Jemaat Berdiri)
Kh:      Selaku Hamba Tuhan Yesus, Saya memberitakan bahwa pengampunan telah berlaku dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus bagi setiap orang yang dengan tulus ikhlas mengaku dosanya kepada Allah, Firman-Nya: “ Karena Begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh. 3: 16).
Menyanyi NKB. 17: 1 Agunglah Kasih Allahku
            Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya
            Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah
Kar’na kasih-Nya agunglah, Sang putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuni-Nya
            Ref.      O   kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya
                        Kekal teguh dan mulia dijunjung umat-Nya.

VI.              PUJI-PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR
Kh:      Saudara-saudara, marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberkati kita.
Jm:      Kami bersyukur kepada-Mu ya Allah, kami bersyukur.
Kh:      Tuhan yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia, serta yang diam di dalamnya. (Maz. 24:1)
Jm:      Tuhan adalah genbalaku, takkan kekurangan aku.
Kh + Jm: Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang.
Menyanyi Kj. 299 Bersykur Kepada Tuhan

Bersyukur kepada Tuhan, Bersyukur kepada Tuhan
            Sebab Dia baik, Bersyukur kepada Tuhan.

VII.           PELAYANAN FIRMAN TUHAN                   (Jemaat duduk)
Kh:      -           Doa pembacaan Alkitab
-               Pembacaan Alkitab
Hendaklah perkataan Kristus diam segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3: 16). Haleluya
Jm:      Haleluya, haleluya, haleluya (dinyanyikan)
Kh:      Khotbah….
Paduan suara/VG
VIII.        PENGAKUAN IMAN                                      (Jemaat Berdiri)
Kh: Marilah kita berdiri dan bersama sekalian orang Kristen di sepanjang segala abad dan yang ada di segala tempat mengikrarkan Pengakuan Iman Kristen yang suci: menurut Pengakuan Iman Rasuli…
IX.              PERSEMBAHAN                                                    (Jemaat Duduk)
Kh: Saudara-saudara, sungguh banyak yang telah dilakukan dan diberikan   Tuhan Allah kepada kita. Kita tidak sanggup menghitungnya, karena itu marilah kita muliakan Dia dengan memberi persembahan kepada-Nya sambil mengingat Firman-Nya:’’Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggur-Nya” (Amsal 3: 9-10).

Menyanyi NKB 197 BESARLAH UNTUNGKU
  1. Besarlah untungku jika Yesus milikku
Bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh.
Meskipun angin k’ras badai dunia menderu
Tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku
            Ref.     Benar, benar, besarlah untungku 3 X
                        Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.
  1. Kendati tiadalah hartaku di dunia
Hatiku tak resah, tak bersungut, berkesah
Kar’na ku sungguh tahu jika Yesus milikku
Tak sia-sialah segenap usahaku. Ref..
  1. Meski tumpuanku pada Yesus Tuhanku
Tidaklah aku jauh dari susah dan keluh
Di dunia yang fana ‘ku ‘kan tahan berperang
Di sorga yang baka dengan Yesus ku menang. Ref.
                                               
           
Doa Persembahan:    (Jemaat Berdiri. MJ memegang persembahan berdiri di depan Khadim yang turun dari mimbar)
Kh:      Marilah kita berdoa:
            “Ya Tuhan, daripada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu
sendiri persembahan yang kami berikan kepada-Mu. Tanpa kemurahan-Mu, sia-sialah segala usaha kami. Sebab itu, kami bawa persembahan jemaat ini kepada-Mu. Berkenanlah Engkau menerimanya menjadi kemuliaan bagi nama-Mu. Berkatilah semua jemaat-Mu, dan ajarlah kami untuk tahu bersyukur kepada-Mu yang adalah sumber berkat”
Jm:      Kami berjanji untuk melayani Engkau menurut karunia yang Engkau
berikan kepada kami masing-masing. Amin
                        Menyanyi KJ. 450: 5 HIDUP KITA YANG BENAR
Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.
Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!

X.                 DOA UMUM                                                           (Jemaat duduk)
Kh:      Mari kita berdoa…..
XI.              PENUTUP                                                                (Jemaat Berdiri)
Menyanyi NKB 100: 1 RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT
BERKAT TUHAN
            Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh
            Di seluruh hidupmu
            Mintahlah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh
            Menyertai langkahmu
            Ref.      Roh Kudus terus meluap di hatimu,
                        Kar’na Tuhan berpesan bawalah bejanamu
                        Roh Kudus terus meluap di hatimu
                        Pun dengan kuasa-Nya.
Kh:      Terimalah Berkat Tuhan dan Pulanglah dengan damai sejahtera;
“KASIH KARUNIA TUHAN YESUS KRISTUS, DAN KASIH ALLAH, DAN PERSEKUTUAN ROH KUDUS MENYERTAI KAMU SEKALIAN. AMIN”
Jm:      Amin…Amin…Amin….
Menyanyi NKB. 196: 1 Ku Beroleh Berkat
            Ku beroleh berkat yang tak kunjung lenyap,
            Yang tidak di br’i dunia
            Di relung hatiku, walau sarat beban.
            Ada damai sejaht’ra baka
Ref.      Yesus yang selalu tinggal serta; Ia di dalamku, ku di
dalam-Nya.
Aku senantiasa menyertaimu, itulah janji-Nya kepadaku.












Tuhan Yesus Menyempurnakan Syukurmu dan Melengkapi Sukacitamu













Amin








Bacaan Alkitab: Kejadian 8: 15-  22
“Persembahan Yang Berbau Harum”
Sidang Jemaat, Saudara-saudara Yang Bersyukur Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kisah air bah, bukan lagi kisah yang asing lagi bagi kita sekalian. Dari ketika kita sekolah Minggu kisah ini pasti sudah kita dengar. Latar belakang Air Bah sendiri, sesuai dengan kesaksian Alkitab ialah karena manusia semakin jahat dan tidak lagi setia kepada Tuhan Allah yang menciptakannya. Pada saat itulah Allah menyesal dan hendak menghapus manusia dari bumi (pasal 6: 7). Tetapi Allah mengasihi Nuh (6: 8). Nuh menjadi tokoh sentral dalam peristiwa ini, yang kemudian sering diberi gelar pahlawan air bah. Walaupun di zaman post modern ini, telah banyak orang yang meragukan keaslian kisah air bah, namun bagi orang percaya kisah air bah mengandung pengajaran yang berisi pokok iman umat Israel, yakni:
1.      Adanya Kenyataan hukuman, artinya bahwa Allah sungguh-sungguh memperhatikan dunia dan manusia. Kesungguhan Allah itu nyata melalui perhatiannya kepada peradaban manusia yang semakin porak-poranda akibat dosa, sehingga Dia memutuskan untuk memusnahkan dunia dan isinya yang telah terjangkiti kejahatan manusia. Sebab bagi Allah, kemajuan yang diperoleh manusia karena kejahatan akan hanya menuju kepada kehancuran.
2.      Adanya Kenyataan Penyelamatan Allah Yang melahirkan ucapan syukur kepada Allah, artinya bahwa hukuman bukanlah kata-kata atau tindakan Allah yang terakhir, ada satu orang yaitu Nuh yang mendapat kasih karunia Allah (6:8).
Nuh dianggap sebagai seorang yang benar di hadapan Allah , ia tidak bercacat dan bercela, dia hidup bergaul dengan Allah.
Saudara-saudara Sidang Jemaat Yang bersukacita yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Kendatipun Nuh diberikan kasih karunia oleh Allah, dia ternyata harus berjuang memperolehnya. Kendatipun dia telah berusaha menyerukan pertobatan, namun orang-orang justru mencemooh dan mengolok-olok dia. Tetapi Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya (7: 5). Sehingga kendatipun dengan susah payah dan mendapat cemoohan dari orang-orang Nuh terus membangun bahtera seperti yang Tuhan Allah perintahkan kepadanya sehingga Nuh dan keluarga terdekatnya serta binatang-binatang pilihan terselamatkan. Tidak sampai di situ, Nuh dan keluarganya harus berjuang bertahan hidup dengan bekal bahan makanan yang telah disiapkannya sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan Allah kepadanya selama 150 hari (7: 24) terombang-ambing di atas permukaan air. Perjuangan yang tidak mudah saudara-saudara. Tetapi berkat keteguhan iman Nuh dan keluarganya, merekapun akhirnya dapat melewati masa-masa kelam itu, tentunya dengan tuntunan dan pemeliharaan Tuhan yang telah berjanji kepada Nuh. Akhirnya Tuhan Allahpun membuat air bah itu surut dan Nuh serta keluarganya dan seluruh isi bahtera yang dibuatnya itu memperoleh keselamatan dari Tuhan Allah.
Saudara-saudara, Sidang Jemaat Yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Dalam rangkaian ibadah pengucapan syukur saat ini, saya mengajak kita sekalian menyimak dengan baik apa yang dilakukan oleh Nuh pertama kali setelah keluar dari bahtera, setelah menuntaskan perjuangan yang amat berat itu dan bagaimana respon Tuhan Allah. Alkitab saat ini memberi kesaksian bahwa setelah Nuh keluar dari Bahtera itu ia mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban kepada Tuhan. Dan ketika Tuhan mencium persembahan yang harum tersebut, Tuhan Allah berfirman dalam hatiNya bahwasannya Dia tidak akan lagi mengutuk bumi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya jahat dari sejak kecilnya dan Allah takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang dilakukanNya dan dari sejak saat itu, Allah berjanji bahwa selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam. Dan janji ini tergenapi hari ini, kita jemaat sekalian boleh menuai apa yang telah ditabur beberapa waktu yang silam.
Persembahan Nuh harum baunya di hadapan Allah. Inilah persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Harus diingat saudara-saudara, bahwa apa yang dilakukan Nuh adalah sebuah sikap dan tindakan “mengucap syukur” kepada Allah atas apa yang telah dilakukan Allah kepadanya.
Saudara-saudara, sidang Jemaat Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
            Jika hari ini, kita boleh mengucap syukur kepada Tuhan, maka harus diingat bahwa ini terjadi karena Tuhanlah yang telah menggenapi janji setia-Nya, sebagaimana yang diFirmankanNya, meskipun memang kita harus berjuang keras selama ini, namun kita tidak menyesal, bahwa benar..Tuhan Allah memberkati kita. Keselamatan masih menjadi milik kita, sukacita boleh kita rasakan karena ada keberhasilan yang kita raih, dari kerja keras kita meraih berkat Tuhan. Pertanyaannya adalah ketika pengucapan syukur ini apakah persembahan kita berbau harum di hadapan Allah? Kenapa ketika Nuh mempersembahkan korban kepada Allah, persembahan itu harum di hadapan Allah? Mari kita merenungkannya sungguh-sungguh! Melalui kesaksian Alkitab saat ini, ada dua hal penting yang harus kita lakukan agar persembahan syukur kita harum baunya di hadapan Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Nuh;
Yang pertama, Nuh mempersembahkan syukurnya dengan Tulus
Artinya saudara-saudara, Nuh mempersembahkan syukur kepada Tuhan Allah semata-mata hanyalah dilatarbelakangi rasa syukur dan terimakasih atas apa yang diterimanya dari Tuhan. tidak ada maksud dan tujuan lain, selain memuliakan Tuhan. itu berarti, jika Persembahan syukur kita berkenan di hadapan Tuhan, maka jangan sekali-kali mempunyai maksud dan tujuan lain, selain hendak memuliakan Tuhan.
Yang kedua, Nuh Mempersembahkan binatang yang tidak haram
artinya saudara-saudara, bahwa untuk ucapan syukur yang berkenan di hadapan Tuhan, kita harus berusaha mempersembahkan yang terbaik, mempersembahkan apa yang ada pada kita, bukan apa yang tidak ada pada kita. mempersembahkan binatang yang tidak haram, dapat kita terjemahkan sebagai persembahan yang tak bercacat atau persembahan yang tidak halal. Jadi adalah keliru dan sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan apabila umatNya memberi persembahan kepadaNya yang berasal dari yang tidak halal (dicuri, dikorupsi, dll). Saya aminkan bahwa persembahan kita dalam rangka ucapan syukur ini adalah persembahan yang terbaik dari yang kita terima dari Tuhan.
Saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
               Adalah baik adanya di hadapan Tuhan, apabila pengucapan syukur yang kita lakukan saat ini, bukan hanya rutinitas semata, bukan pula hanya untuk mengisi kas jemaat dan bukan pula ajang pamer kemampuan, melainkan ini kita lakukan semata-mata untuk memuliakan Tuhan yang telah memberkati kita dalam kehidupan ini. Ingatlah saudara-saudaraku, bahwa mengucap syukur adalah panggilan wajib kepada semua orang percaya, sehingga orang yang tidak mengucap syukur dalam hidupnya adalah orang yang telah tiada di hadapan Tuhannya. Karena itu, menjadikan “hidup yang bersyukur” haruslah menjadi pola hidup orang percaya. Karena kita telah akan dan selalu diberkati Tuhan, sebab selama bumi masih ada takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam bagi kita dari Tuhan Allah. Mari, saudara-saudara mengucap syukur dengan mempersembahkan hidup kita seutuhnya bagi kemuliaan Tuhan. Harumlah persembahanmu di hadapan Tuhan, Tuhan melengkapi sukacitamu dan menyempurnakan syukurmu. Terpujilah Tuhan. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar