Bacaan
Alkitab: Matius 22: 1- 14
Perjamuan
Bersama Tuhan
Sidang Jemaat yang Dikasihi Tuhan
Yesus Kristus,
Perayaan Sakramen Perjamuan Kudus
memang bukan lagi perayaan yang baru bagi kita sekalian. dalam setahun kita
melakukan perayaan sakramen ini sebanyak 3 kali sesuai dengan tradisi yang
berlaku di dalam gereja kita. Sakramen Perjamuan kudus sendiri merupakan salah
satu perintah Tuhan Yesus untuk dilakukan dengan tujuan agar kita senantiasa
mengingat Kasih Kristus kepada kita. Perjamuan kudus sendiri merupakan perayaan
sukacita, di mana lewat pengorbanan Kristus, yang adalah Anak Domba Allah itu
kita diselamatkan dari kuasa dosa. Selanjutnya, Perjamuan kudus juga harus
dipahami sebagai anugerah Tuhan bagi kita. Sehingga, sebenarnya, yang mengundang
kita mengikuti Perjamuan kudus ini ialah Tuhan Yesus sendiri. Itu berarti,
perlu ditegaskan bahwa kita hadir di sini semata-mata adalah untuk merespon
panggilan Tuhan dalam rangka menerima kasih karunia-Nya. Sehingga adalah sangat
disayangkan jika hari ini, masih ada dari antara kita yang enggan memenuhi
undangan Tuhan ini.
Saudara-saudara, Sidang Jemaat Yang
Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
“Perjamuan”, merupakan tradisi yang
sangat melekat dalam kebudayaan Yahudi, bahkan jauh sebelum mereka, yakni umat
Israel, acara perjamuan telah menjadi tradisi yang melekat dalam budaya mereka.
Biasanya, acara perjamuan dilakukan dalam rangka merayakan hari-hari penting,
baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan umat/bangsa. Acara ini,
pada dasarnya dilakukan sebagai pengenangan sekaligus acara syukur kepada
Tuhan, yang telah menyatakan kasih-Nya baik dalam kehidupan keluarga maupun
kehidupan umat. Demikain juga tentang perjamuan Paskah yang dilaksanakan Tuhan
Yesus dan murid-murid-Nya, semula Perjamuan seperti ini dimaksudkan untuk
merespon dan mengingat karya kasih Allah yang telah membebaskan Umat-nya dari
perbudakan di Mesir. Akan tetapi, berbeda dengan apa yang dilakukan murid-murid
bersama Tuhan Yesus menjelang kematian-Nya. Jika dalam acara perjamuan paskah
biasanya tersedia domba yang hendak disembelih, maka dalam perjamuan Tuhan
Yesus dengan murid-murid-Nya, anak domba itu tidak tersedia, sebab Tuhan Yesus
sendirilah Anak domba Paskah itu, yang dikorbankan menjadi penebusan umat-Nya.
Dalam pengajaran-Nya, Tuhan Yesus
ternyata melihat Perjamuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kerajaan
Allah. Hal itu terlihat dari perumpamaan yang pernah disampaikannya. Menurut
Tuhan Yesus, Kerajaan Allah itu, seumpama seorang Raja yang mengadakan
Perjamuan kawin anak-Nya (ay 2). Hamba-hambanya diperintahkannya untuk
memanggil orang-orang yang telah diundang, tetapi mereka tidak mau datang
dengan berbagai alasan. Melihat hal ini, raja itupun menyuruh hamba-hamba yang
lain sambil menginformasikan bahwa segala sesuatu tersedia bagi mereka. Anehnya
adalah orang-orang itu malah sibuk dengan urusannya masing-masing dan tragisnya
lagi malah ada hamba-hamba itu yang disiksa dan dibunuh. Akibatnya, Raja itupun
berang, dan menyuruh hamba-hamba itu mengumpulkan semua orang yang dijumpainya
di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah
ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika Raja itu memasuki ruang pesta
itu di situ didapatinyalah tamu-tamu yang tidak layak dan yang tidak berpakaian
pesta, dan dicampakkanlah ke dalam kegelapan.
Saudara-saudara,
Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kita Tidak sulit memahami
perumpamaan Tuhan Yesus ini. Perumpamaan ini sangat memiliki makna yang dalam
dan sangat penting bagi kita sekalian umat yang percaya kepada-Nya. Sekalipun
perumpamaan ini semula ditujukan kepada umat Israel yang menolak Tuhan, namun
perumpamaan ini juga menjadi perenungan penting bagi kita sekalian. Tuhan Yesus
telah mengundang kita untuk perjamuan ini, pertanyaannya adalah apakah semua kita
memenuhi undangan-Nya ini? Berikut adalah apakah kita benar-benar layak berada
di perjamuan kudus ini?
Perjamuan
kudus seperti ini, dalam hidup umat Kristen harus juga dipahami sebagai
gambaran bagaimana hari penghakiman atau hari terakhir itu terjadi. Oleh kasih
dan kemurahan Allah, Dia telah mengundang kita dengan penuh kelembutan untuk
menerima kasih karunia-Nya. Lewat perjamuan kudus seperti saat ini, kasih
karunia Tuhan tersebut juga dinyatakan. Roti yang kita makan dan anggur yang
kita minum menjadi symbol tubuh dan darahnya yang hancur dan tercurah bagi kita
demi keselamatan kita. Di saat kita memakan roti dan minum anggur, ini menjadi
symbol bagi kita bahwa kita menerima Tuhan Yesus dalam hidup kita. Tubuh dan
Darah Tuhan Yesus hidup di dalam kita. Sehingga hidup kita ini, bukan lagi kita
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita. Dengan demikian, jika
Kristus yang hidup di dalam kita maka seharusnya hidup kita sesungguhnya adalah
hidup yang mengasihi, hidup yang taat kepada Tuhan Allah. Maka melalui
Perjamuan kudus ini, kita sekalian diingatkan untuk senantiasa menyadari hidup
kita yang adalah bukan hidup kita lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam
kita. banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih. Kenapa demikian?
Jawabannya adalah karena ternyata yang terpanggil tersebut ada yang tidak
layak, seperti mereka yang tidak berpakaian pesta di perjamuan tersebut. Yakni
mereka yang hidupnya tidak berkenan kepada Tuhan. Perjamuan Kudus adalah
perjamuan bersama Tuhan, yang adalah Raja di atas segala Raja, karena itu wajib
hukumnya di perjamuan tersebut setiap undangan yang menghadirinya berpakaian
kebenaran dan kekudusan, sebab Allah di dalam Yesus Kristus telah membenarkan
dan menguduskan mereka.
Selamat menikmati Perjamuan Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar