Bacaan Alkitab 1
Tim 4: 12
Siapa Bilang
Muda itu Rendahan?
Pengantar
“Tahu apa kamu, masih anak
kemarin”?, “Kau masih muda, belum tahu apa-apa”, …ungkapan seperti ini, mungkin
sering kita dengar dan diperuntukkan kepada kita. Memang harus diakui bahwa ada
hal-hal atau persoalan-persoalan hidup yang belum pantas untuk diketahui oleh
anak-anak muda, tetapi bukan berarti anak muda menjadi tidak mengetahui apa-apa
tentang banyak hal dalam kehidupan ini. Terutama di zaman sekarang, ketika ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Sebagian besar tradisi kita, lebih
menomor satukan orang-orang tua dari pada anak muda. Malah tidak jarang,
anak-anak yang relatif usianya masih muda tidak dilibatkan dalam berbagai hal
dalam pengambilan keputusan. Anak-anak muda dianggap belum tahu apa-apa karena
pengalaman mereka belum banyak. Sedihnya adalah, anggapan seperti ini juga
sering terjadi di dalam persekutuan berjemaat. Anak muda yang seharusnya
dipersiapkan menjadi generasi penerus gereja malah kurang dilibatkan dalam
berbagai bentuk kegiatan terutama dalam pengambilan keputusan. Tradisi seperti
ini menjadi pergumulan kita dalam bergereja.
Penghayatan
Teks
Rasul Paulus menuliskan surat ini
kepada Timotius dalam rangka pemeliharaan dan penataan Jemaat Tuhan yang sedang
dilayani oleh Timotius yang masih muda. Ternyata dalam pelayanannya, Timotius
menghadapi sebuah tantangan yang datang dari dalam dirinya, yakni bahwa dia
terkesan tidak percaya diri untuk memimpin Jemaat Tuhan karena usianya yang
masih muda. Mengingat hal ini, Rasul Paulus menasihati Timotius supaya jangan
sampai ia menganggap dirinya rendah karena ia masih muda. Memang seperti yang
dikatakan tadi di atas, usia muda seringkali menjadi tantangan bagi kita
khususnya yang masih berusia muda, bahwa ketika kita dipercayakan untuk
memimpin, atau bertanggungjawab atas suatu hal, kita merasa rendah diri, yang
berakibat hilangnya kepercayaan diri yang akhirnya kita menolak atau bahkan
gagal melakukan sesuatu itu. Paulus dengan tegas mengingatkan Timotius agar factor
umur tidak menjadikan dia hilang percaya diri atau menganggap diri rendah.
Dengan catatan, Timotius dinasihati supaya ia menjadi teladan orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam
kesucian. Dengan modal seperti ini, maka menurut Rasul Paulus, Timotius pasti
mampu menjadi pemimpin jemaat dan menjadi teladan bagi jemaat. Yang artinya,
jika yang muda tidak mau dianggap dan diperlakukan rendah, dia harus mampu
menunjukkan pola hidup kristiani dan menjadi teladan bagi orang-orang lain. Itu
berarti yang muda tidak boleh menganggap dirinya rendah, di manapun dan
kapanpun, dengan catatan bahwa ia harus mampu menjadi teladan.
Bahan
diskusi
1.
Menurut
saudara, kenapa anak yang masih muda sering tidak diperhitungkan ?
2.
Kenapa
anak-anak muda sering menganggap dirinya rendah? Jelaskan
3.
Bolehkah
anak-anak muda menjadi teladan? Jelaskan!
4.
Apa
saja yang harus dilakukan supaya kita menjadi teladan bagi orang percaya dalam;
-
Perkataan,
-
Tingkah
laku,
-
Dalam
kasih,
-
Dalam
kesetiaan
-
Dan
dalam kesucian.? Uraikan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar