Senin, 08 April 2019

Renungan Pekan Keluarga Minggu Sengsara 2019 GPID



HARI PERTAMA
Persiapan

I.               Pembukaan Ibadah: Oleh Ibu                       (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di Minggu Sengsara di hari pertama ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
Kj. 14:1-2 Muliakan Tuhan Allah
1.              Muliakan Tuhan Allah, muliakan Tuhan Allah
Muliakan pimpinan-Nya dalam Kasih sayang-Nya
2.   Kami datang kepada-Mu, kami datang kepada-Mu
Bersyukur sebulat hati, kar’na kasih-Mu besar

II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi: Kj. 2: 2 Suci, Suci, Suci
Suci, suci, suci Kaum Kudus tersungkur
Di depan takhta-Mu memb’ri mahkotanya
Segenap malaikat sujud menyembah-Mu
Tuhan, Yang Ada s’lama-lamanya

III.          Pengakuan Dosa: Oleh Bapak                              (Jemaat Duduk)
“Ya Tuhan Allah Yang Maha Kudus, di hadapan-Mu kami merendah, mengakui segala dosa dan pelanggaran kami melawan kehendak-Mu. Kami telah gagal mewujudnyatakan kasih-Mu dikehidupan ini. Kami tidak mampu mengasihi diri dan mengasihi kami dengan benar sesuai dengan kasih yang Engkau ajarkan kepada kami. Kami malah membenci sesama kami, kami tidak memelihara hidup kami untuk menjadi umat yang kudus di hadapan-Mu. Semua dosa dan pelanggaran kami itu telah memberatkan langkah kami untuk menjalani kehidupan ini. Ya Tuhan, kami memohon belas kasih-Mu, ampunilah kami dan hapuskanlah dosa pengagaran kami, serta kuduskan dan baharuilah hidup kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Menyanyi: Kj. 32: 1 & 3 Kulihat Salib-Mu
1.              Kulihat salib-Mu, ya Juruselamatku, di Golgota.
T’rimalah doaku, hapuskan dosaku
akulah milik-Mu selamanya
3. Di dalam bayang maut, Tuhan, tetap Engkau harapanku
    Dalam lembah gelap duka pun melenyap
    Jikalau ‘ku tetap di jalan-Mu

IV.         Berita Anugerah                                             (Jemaat Berdiri)
Jika dengan tulus ikhlas kita mengaku segala dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan dan jika kita bertobat, maka Dia memberikan kita pengampunan, sebagaimana Firman-Nya: “Sebab di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Ef.1: 7)
Menyanyi: Kj. 183: 2 Menjulang Nyata Atas Bukit Kala
Salib-Mu, Kristus, tanda pengasihan
Mengangkat hati yang remuk redam
Membuat dosa yang tak terperikan
Di lubuk cinta Tuhan terbenam
Di dalam Tuhan kami balik lahir
Insan bernoda kini berseri
Teruras darah suci yang mengalir
Di salib pada bukit Kalvari
V.            Pemberitaan Firman: Oleh Ibu                       (Jemaat Duduk)
Doa: Bapa kami yang di Sorga, kami muliakan nama-Mu dan bersyukur kepada-Mu. Saat ini kami hendak membaca dan merenungkan Firman-Mu, berikanlah kemampuan kepada kami untuk mengerti dan memahami kehendak-Mu melalui pemberitaan Firman saat ini. Urapan Roh Kudus berlakulah atas kami sekalian, kami dikuatkan hidup dalam Firman-Mu dan melakukannya dalam kehidupan kami. Berkatilah kami oleh Firman-Mu saat ini. Oleh Yesus Kristus Tuhan kami. Amin




Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab: Markus 6: 1-6a
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
          Ditolak oleh orang lain karena kebaikan dan kebenaran yang kita perbuat adalah perlakuan yang sangat menyakitkan bagi setiap orang. Apalagi yang menolak adalah orang-orang yang dekat dan kita kenal dengan baik. Sikap penolakan terhadap niat baik dan suci adalah juga merupakan sikap yang mengecewakan. Jika perlakuan ini ditujukan kepada kita, maka kemungkinan besar kita akan marah besar dan bisa-bisa kita jatuh ke dalam sikap membenci. Dalam pelayanan Yesus ke Nazaret, yakni kampung di mana Dia dibesarkan dan menjalani hidup bersama keluarga-Nya, Yesus Kristus ternyata diperhadapkan pada penolakan. Orang-orang sekampung-Nya sudah tentu mendengar tentang tindakan Tuhan Yesus di berbagai tempat. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya telah tersiar ke berbagai tempat dan juga ke Nazaret. Ketika Tuhan Yesus beserta murid-murid-Nya kembali ke Nazaret, dijelaskan bahwa Dia mulai mengajar pada hari Sabat di rumah ibadat, banyak orang terkesan dan takjub ketika mendengar pengajaran Tuhan Yesus. Dalam rasa takjub tersebut, mereka bukannya percaya, melainkan pikiran mereka diarahkan untuk bertanya tentang latarbelakang keluarga Yesus.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
          Memang, Yesus berasal dari keluarga sederhana, Dia dibesarkan dengan saudara-saudaranya oleh seorang ayah yang bekerja sebagai tukang kayu. Mereka memang adalah keluarga dari golongan menengah ke bawah, itu terlihat dalam persembahan yang mereka berikan ketika beribadah di Bait Allah di Yerusalem. Latar belakang dari keluarga yang

tidak berpengaruh di masyarakat, keluarga yang hidup sederhana, ternyata menjadi alasan orang-orang di Nazaret untuk menolak Tuhan Yesus. Walaupun mereka mengakui hikmat dan kuasa Yesus, tetapi kemudian pengakuan tersebut sirna ditelan oleh sudut pandang mereka terhadap Yesus. Mereka tidak menerima Yesus di kampung halamannya sendiri, bahkan mereka menolak Yesus Sang Juruselamat itu. Tentu, sebagai orang yang ditolak di kampung sendiri, ini adalah hal yang sangat menyakitkan. Inilah penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus dari saudara-saudaranya sendiri di kampung halamannya di Nazaret. Siapapun dari kita, tidaklah menginginkan tindakan seperti ini. Siapakah di antara kita yang ingin ditolak di kampung kita sendiri, apalagi tujuan atau niat kita adalah agar orang-orang di kampung kita itu beroleh keselamatan? Ketika kita ditolak di kampung sendiri, atau di manapun itu jika maksud dan tujuan kita adalah demi kebaikan apalagi keselamatan orang-orang di tempat tersebut, maka kekecewaan akan menghampiri kita. Sikap seperti ini, pasti menggiring kita kepada rasa sakit hati, batin kita bisa saja tersakiti dan akhirnya kita merasa merana. Ini adalah penderitaan atau kesengsaraan yang dihadapi oleh pengikut-pengikut Kristus.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Di berbagai tempat kita sering mendengar, bagaimana gereja-gereja Tuhan dibakar, dibongkar bahkan umat Tuhan dilarang beribadah. Padahal umat Tuhan tersebut sesungguhnya hidup di dalam kebenaran (di dalam Tuhan) dan memberitakan kebenaran kepada dunia di sekitar mereka melalui cinta kasih. Tujuan dan niat baik dan benar umat Tuhan, seringkali disambut atau direspon dengan perlakuan kejam dan menyakitkan. Kasih kita tidak diterima, bahkan kita mungkin saja ditolak di komunitas kita. Ingatlah, Yesus Kristus sendiri telah mengalami dan menerimanya lebih dahulu. Selanjutnya, apakah Tuhan Yesus membalas penolakan tersebut dengan kekerasan atau kejahatan? Tidak saudara-saudara, Tuhan Yesus tidak membalas tindakan penolakan tersebut dengan kekerasan atau balas dendam lainnya. Demikianlah kirany dengan kita sebagai orang-orang yang diutus Tuhan ke dalam dunia ini. Kalaupun kita ditolak oleh karena niat baik dan kebenaran yang hendak kita sampaikan, kita harus meneladani Tuhan Yesus dalam merespon balik sikap dan tindakan tersebut. Walaupun mungkin status atau keadaan keluarga kita lebih rendah dibandingkan dengan status hidup orang lain, itu bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak menyampaikan kebenaran kepada dunia ini. Kesengsaraan dan penderitaan karena penolakan dan semua bentuk perbuatan yang menyakitkan yang ditujukan kepada kita oleh karena kebenaran dan kasih yang kita aplikasikan, adalah kesengsaraan dan penderitaan yang berkenan di hadapan Tuhan. Maka di minggu-minggu sengsara yang kita jalani saat ini marilah kita kembali merenungkan penderitaan Kristus seraya kita memberi diri untuk tidak jemu-jemu berbuat baik dan senantiasa menegakkan kebenaran. Terpujilah Kristus Yesus. Amin

VI.         Persembahan Syukur: Oleh Anak                    (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda pengakuan kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai tanda syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita kepada-Nya. Kita sembah Dia dengan Nyanyian: KJ. 161: 1-2 Segala Kemuliaan
1.              Segala kemuliaan bagi-Mu Penebus,
Pun suara anak-anak memuji DiKau t’rus
“Hosana, Raja kami, Hosana Anak Daud
Utusan Tuhan Allah, mubaraklah Engkau”
2.              Segala kemuliaan bagi-Mu Penebus,
Pun suara anak-anak memuji DiKau t’rus
Malaikat dalam Sorga memuji Nama-Mu
Segala yang tercipta menyambut kuasa-Mu
VII.      Doa Umum: Oleh Bapak                               (Jemaat Duduk)
-                 Mendoakan Pelaksanaan Ibadah Pekan Keluarga se-GPID
-                 Mendoakan Bangsa dan Negara
-                 Mendoakan pelaksanaan Pemilu agar berjalan damai
-                 Mendoakan saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam, perang, dan lain-lain
VIII.   Penutup: Oleh Anak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: KJ. 394:1-2 Salib Kristus Kubanggakan
1.              Salib Kristus kubanggakan, s’panjang zaman t’rus tegak
Pada salib terpusatkan sinar Injil gemerlap
2.              Bila ‘ku dilanda susah, putus harap dan resah
Kuasa salib tak berubah, memberi sejahtera

IX.         Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)

---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----



HARI KEDUA

Persiapan

I.          Pembukaan Ibadah: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di Minggu Sengsara di hari kedua ini dengan membaca Mazmur secara berbalasan! Menurut Mzm 4: 2-6.
P: Apabila aku berseru, jawablah aku ya Allah yang membenarkan aku.
Jm: Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku,        
       kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
P: Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,
Jm: Berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari
       kebohongan? S e l a
P: Ketahuilah bahwa Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang
     dikasihi-Nya;
Jm: TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya
P: Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa
Jm: Berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah
       diam. S e l a
P: Persembahkanlah korban yang benar
Jm: dan percayalah kepada TUHAN.
PKJ. 14:1-2 Bukalah Gapura Indah
1.              Bukalah gapura indah aku masuk rumah-Mu
Agar aku bahagia, jiwaku tenang teguh
Dan kupandang wajah-Mu dalam cah’ya mulia
2.              Kepada-Mu aku datang, O Tuhanku datanglah
Di tempat Engkau berada, Sorga pun di situlah
Masuklah di hatiku, jadikanlah rumah-Mu

II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Ibu                         (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan Keluarga Minggu Prapaskah ini di hari kedua ini ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi: PKJ. 2: 1 Mulia, Mulia
Mulia, mulia Nama-Nya, bagi Yesus kemuliaan, puji, sembah
mulia, kekuasaanNya membri berkat, bagi jemaat, bersyukurlah
          Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus
          Dialah selamanya Sang Raja benar
Mulia, mulia namaNya, Sang Penebus,
Maha Kudus, Maha besar.

III.          Doa Pengakuan Dosa & Pembacaan Alkitab: Oleh Anak     (Duduk)         
“Ya Tuhan Allah, kuduskanlah kami saat ini dari segala noda dosa kami, sehingga kami tidak terhalang untuk mengerti dan memahami maksud dan kehendak-Mu melalui pemberitaan Firman saat ini. Urapilah kami sekalian oleh Roh Kudus agar kami menjadi tanah yang baik untuk ditaburi benih Firman-Mu, sehingga Firman-Mu itu hidup, bertumbuh dan berbuah di dalam hidup kami. Oleh Yesus Kristus Tuhan kami. Amin”

Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab: Matius 16: 21- 24
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
          Sejak pengakuan Petrus terlontar tentang bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, maka Tuhan Yesuspun kemudian memberitahukan kepada murid-murid-Nya segala bentuk penderitaan yang harus ditanggung-Nya terutama dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan juga ahli-ahli taurat. Ternyata bagi Petrus pemberitahuan Tuhan Yesus tentang segala bentuk derita yang akan dialami-Nya itu adalah hal yang tidak boleh dan tidak patut terjadi. Selama ini Petrus telah bersama-sama dengan Yesus dan murid-murid lainnya dan telah melihat, mendengar serta merasakan segala kuasa yang ada dalam Tuhan Yesus. Bagi Petrus, menderita atau sengsara bukanlah pengalaman yang patut terjadi pada Sang Mesias tersebut. Bukankah Yesus adalah Mesias? Di mata umat Israel seorang Mesias adalah seorang yang diurapi, penuh kuasa dan mampu menaklukkan musuh. Mesias adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, pahlawan perang yang handal dan Dia adalah pembebas. Pemahaman Petrus tentang Yesus yang adalah Mesias ternyata masih merupakan pemahaman umat Israel pada umumnya. Maka Tuhan Yesuspun menegor Petrus ketika Petrus berkata bahwa penderitaan atau sengsara bukanlah hal yang patut terjadi dan dialami Tuhan Yesus. Petrus menyangka bahwa Yesus Kristus itu adalah pahlawan yang gagah perkasa, seorang yang tidak dapat tunduk kepada penderitaan.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
          Apa yang dipikirkan Petrus jelas sangatlah berbeda dengan pikiran Yesus tentang Mesias. Bahwa Mesias dalam konsep Tuhan Yesus adalah orang yang harus rela memberikan nyawa-Nya demi pembebasan umat-Nya. Mesias di Mata Yesus adalah seorang yang harus rela menderita dan sengsara, dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Konsep tentang Mesias bagi Petrus dan Yesus jelaslah sungguh berbeda. Yesus bukanlah pahlawan perang biasa, Dia datang untuk membebaskan umat-Nya dari kungkungan kuasa dosa. Pembebasan yang dilakukan Mesias tersebut bukanlah melulu pembebasan dari penjajahan dan perbudakan biasa, tetapi lebih daripada itu, yakni pembebasan dari kuasa kegelapan dunia oleh karena keberdosaan manusia. Selanjutnya, perkataan Yesus bahwa setiap orang yang mau mengikut Dia, haruslah memikul salibnya, menyangkal dirinya dan mengikut Yesus. 3 syarat untuk mengikut Tuhan Yesus ini menjadi syarat yang mesti dipenuhi oleh setiap orang yang mau mengikut Yesus Kristus. Apakah artinya ketiga hal ini?
Pertama, menyangkal diri: adalah tindakan pengosongan diri, bahwa menjadi seorang murid yang mengikut Tuhan Yesus, ia harus mengaku dan sungguh-sungguh menyadari bahwa adapun hidupnya, bukan lagi dia yang hidup di dlam dirinya, melainkan Kristus Yesuslah yang hidup dan menghidupinya. Identitas diri dan segala yang melekat pada dirinya, semata-mata hanyalah Kristus Yesus. Status sosial, kekayaan maupun jabatan semua lepas dari identitas seseorang yang menjadi pengikut Kristus. Bahwa tindakan menyangkal diri adalah tindakan pengakuan bahwa apapun yang ada pada dirinya semuanya adalah milik Tuhan dan berasal serta oleh Tuhan Yesus. Tidak mudah melakukan hal ini, saudara-saudara. Sebab dengan menyangkal diri, maka setiap pribadi harus merendahkan hatinya, bahwa Tuhan Yesuslah yang berdaulat penuh dalam segenap kehidupannya.
Yang kedua, memikul salib. Tindakan memikul salib jelas menunjuk pada tindakan memikul beban. Beban itu bukanlah beban biasa, sebab salib berbeda dengan beban lainnya. Salib adalah symbol penderitaan, tetapi sekaligus symbol kemenangan. Maka memikul salib berarti memikul beban penderitaan demi menggapai kemenangan bersama Kristus Tuhan. Memikul salib adalah tindakan personal, yang berarti bahwa masing-masing orang yang mau mengikut Tuhan Yesus harus memikul tanggungjawabnya sendiri sesuai dengan beban yang Tuhan percayakan. Memikul salib bukanlah perkara atau pekerjaan ringan, sebab salib tiada gagang. Salib tidak dapat ditenteng bagaikan rantang makanan. Salib harus diletakkan di pundah, dan pundak adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi memikul beban. Salib harus dipikul.
Yang ketiga, mengikut Yesus. Mengikut Tuhan Yesus berarti berada persis di belakang dan taat serta mengikuti jejak Tuhan Yesus. Mengikut Yesus berarti menyerahkan diri secara total untuk berjalan beserta Tuhan Yesus. Jalan apapun yang ditempuh Tuhan Yesus, maka jalan itu pula yang harus diikuti oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya. Mengikut Yesus berarti tidak lagi ada tempat dan waktu untuk berjalan atas kehendak diri sendiri.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
          Di hari kedua ibadah pekan keluarga ini, kita kembali diingatkan oleh Firman Tuhan bahwa sebagai pengikut Yesus Kristus, bahwa:
1.              Pikiran Tuhan Allah haruslah menjadi pemikiran kita di dalam kehidupan ini, kendatipun seringkali hidup ini tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan harapkan.
2.              Bahwa sebagai pengikut Yesus Kristus, kita mesti berkomitmen untuk menyangkal diri kita. Dengan senantiasa merendahkan hati seorang dengan yang lain, terlebih di hadapan Tuhan Yesus.
3.              Memikul salib, wajib dilakukan oleh kita semua. Memikul salib adalah tindakan memikul tanggungjawab iman. Walaupun salib itu harus membuat kita menderita dan mengalami sengsara, ingatlah bahwa salib itu juga adalah kemenangan bagi kita.
4.              Mengikut Tuhan Yesus dengan penyerahan diri secara total untuk dibimbing dan dipimpin oleh-Nya harus menjadi sikap hidup setiap pengikut-Nya. Kendatipun sebagai murid, kita harus berjalan di dalam derita dan sengsara (Via dolorosa), bahkan sampai tiba di Golgota (puncak penderitaan Yesus), akan tetapi kita pasti dibangkitkan bersama Dia yang telah bangkit dari kematian.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
Walaupun penderitaan mesti mewarnai hidup kita karena kita sebagai pengikut Kristus Yesus, sesungguhnya kita sedang berjalan bersama Yesus Kristus. Maka jika di perjalanan hidup ini Dia beserta kita, sesungguhnya kitapun sedang dan akan menikmati kuasa kebangkitan-Nya. Maka sengsara dan derita orang beriman adalah sengsara dan derita yang berujung pada kemenangan dan sukacita kekal. Tuhan memberkati dan menyertai kita untuk tetap setia mengikut Dia, Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat Agung kita. Amin
IV.         Persembahan Syukur: Oleh Ibu                    (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda pengakuan kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai tanda syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita kepada-Nya. Kita sembah Dia dengan Nyanyian: PKJ 216:1-3 Berlimpah Sukacita di hatiku
1.              Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku,
Berlimpah sukacita di hatiku tetap di    hatiku.
Aku bersyukur, bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku, Aku bersyukur bersukacita kasih Tuhan diam di dalamku.
2.              Damai sejaht’ra melampaui akal Di hatiku, di hatiku
Damai sejah’tra melampaui akal Tetap di hatiku. Ref…
3.              Berlimpah kasih Yesus di hatiku, di hatiku, di hatiku
Berlimpah kasih Yesus di hatiku, tetap di hatiku. Ref….
V.            Doa Umum: Oleh Anak                               (Jemaat Duduk)

VI.        Penutup: Oleh Bapak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: PKJ.232:1 Di Kala Hidupku
Di kala hidupku tent’ram dan senang
Dan walau derita penuh
Engkau mengajarku bersaksi tegas;
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku
Ref.    S’lamatlah jiwaku
                                  S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku
VII.          Berkat: Oleh Bapak
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KETIGA
Persiapan

I.               Pembukaan Ibadah: Oleh Ibu                       (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di Minggu Sengsara di hari ketiga ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
Menyanyi NKB.20:1 Batu Karang Yang Teguh
Batu karang yang teguh, Kau tempatku berteduh,
Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak
Oh, bersihkan diriku, oleh darah lambungMu

II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
NKB.72:1 Nama Yesus Berkumandang
Nama Yesus berkumandang di sejarah dunia
Nama Yesus menyampaikan damai dan bahagia
Hai dengarkan panggilan-Nya dan tinggalkan dosamu
Tiap orang yang percaya pada Dia berteduh
Ref.   Yesus Kaulah Surya rahmat Kau kobarkan hatiku
                                  Bersyukur di jalan s’lamat aku puji nama-Mu

III.          Pengakuan Dosa: Oleh Bapak                              (Jemaat Duduk)
“Ya Tuhan Allah Yang Maha Kudus, di hadapan-Mu kami merendah, mengakui segala dosa dan pelanggaran kami melawan kehendak-Mu. Kami telah gagal mewujudnyatakan kasih-Mu dikehidupan ini. Kami tidak mampu mengasihi diri dan mengasihi kami dengan benar sesuai dengan kasih yang Engkau ajarkan kepada kami. Kami malah membenci sesama kami, kami tidak memelihara hidup kami untuk menjadi umat yang kudus di hadapan-Mu. Semua dosa dan pelanggaran kami itu telah memberatkan langkah kami untuk menjalani kehidupan ini. Ya Tuhan, kami memohon belas kasih-Mu, ampunilah kami dan hapuskanlah dosa pengagaran kami, serta kuduskan dan baharuilah hidup kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin

Menyanyi: NKB. NO. 17:1 Agunglah Kasih Allahku
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartika pun tergapailah.
Kar’na kasih-Nya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuni-Nya.
Ref. O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
        Kekal, teguh dan mulia! Dijunjung umat-Nya.

IV.         Berita Anugerah                                             (Jemaat Berdiri)
Jika dengan tulus ikhlas kita mengaku segala dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan dan jika kita bertobat, maka Dia memberikan kita pengampunan. Oleh Yesus Kristus kita telah diselamatkan. Terpujilah Dia!
Menyanyi: NKB.NO. 133 Syukur Padamu, Ya Allah
Syukur pada-Mu ya Allah atas s’gala rahmat-Mu
                      Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
                      Syukur atas pekerjaan walau tubuhpun lemban
                       Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.

V.            Pemberitaan Firman: Oleh Ibu                       (Jemaat Duduk)
Mempersiapkan diri mendengar Firman Tuhan, marilah kita menyanyikan pujian “Kusiapkan Hatiku”
          Kusiapkan hatiku Tuhan ‘tuk dengar Firman-Mu saat ini
          Ku sujud menyembahMu Tuhan, masuk hadiratMu saat ini
          Curahkan urapanMu Tuhan bagi jemaatMu, saat ini
          Kusiapkan hatiku Tuhan ‘tuk dengar FirmanMu
                      FirmanMu Tuhan, tiada berubah,
dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah
FirmanMu Tuhan penolong hidupku,
kusiapkan hatiku Tuhan ‘tuk dengar FirmanMu




Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab: Matius 26: 69-75
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Tatkala kita disangkal sebagai teman oleh seorang sahabat yang sangat akrab dengan kita dan sangat mengenal baik kita, maka sudah pasti hati kita sangat sakit. Bagaimana tidak, jika sahabat kita tersebut sudah sangat dekat dengan kita tetapi tiba-tiba menyangkal kita sebagai sahabat/temannya terutama ketika kita sedang diperhadapkan pada persoalan atau masalah. Yang pasti bahwa pada situasi tersebut, kita sangat berharap bahwa sahabat atau teman kita tersebut mau membela kita atau setidaknya mengakui kita sebagai orang yang pernah dikenalnya. Ketika Tuhan Yesus sedang dicerca, diludahi, dicambuk, dipukuli dan diadili oleh orang banyak, ternyata Petrus terus mengikuti Yesus, menyaksikan semua perlakuan yang menyakitkan itu. Petrus ada di sana di tengah penderitaan yang begitu meyakitkan yang dialami Tuhan Yesus. Tiba-tiba seorang hamba perempuan menegor Petrus karena dia mengenal Petrus sebagai pengikut Tuhan Yesus. Petrus menyangkal bahwa dia mengenal Yesus, bahwa dia bersama-sama dengan Yesus. Demikian juga ketika seorang hamba menegor Petrus di pintu gerbang, Petruspun menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Selanjutnya Petrus juga menyangkal mengenal Yesus ketika seorang lagi menegor dia sebagai orang yang bersama-sama dengan Yesus. Bahkan Petrus sampai mengutuk dan dan bersumpah bahwa ia mengenal Yesus. 3 kali Petrus menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok, persis seperti yang telah dikatakan Yesus kepadanya sebelumnya.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
          Tindakan penyangkalan Petrus ini, bahkan sampai sekarang dikenang oleh gereja sembari untuk menghindari tindakan tersebut terjadi di dalam kehidupan umat Tuhan. Apakah yang terjadi kemudian pada diri Petrus? Dia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya. Petrus menangis dan sedih, bukanlah semata-mata karena ia melihat atau menyaksikan Yeus disiksa dan dianiaya, tetapi, dia menangisi dirinya yang tidak dapat dengan konsisten memegang komitmentnya. Petrus menyesali dirinya yang menyangkal Tuhannya. Ia tersiksa akan perbuatan penyangkalan ini. Selama ini, Petrus senantiasa bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Siang dan malam, di setiap keadaan dan tempat Petrus selalu bersma-sama. Bahkan Petrus sangat terkenal dengan kedekatannya kepada Sang Guru. Tapi di saat-saat pedih dan genting, di saat menuju ke puncak penderitaanNya, Yesus Sang Guru tersebut disangkal oleh Petrus. Walaupun demikian, tindakan penyangkan Petrus tersebut tidak membuat Tuhan Yesus membenci Petrus. Tuhan Yesus melihat rasa penyesalan Petrus, maka Petruspun kemudian diampuniNya.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
          Merenungkan kisah penyangkalan Petrus terhadap Tuhan Yesus, di minggu-minggu sengsara ini penting bagi kita. Sebab, sesungguhnya penderitaan dan kesengsaraan Tuhan Yesus terjadi hanyalah demi dan karena kita. Tuhan Yesus telah menyertai kita, Tuhan Yesus telah menebus kita dengan pengorbanan yang mahal, kita telah ditebus dengan darahNya yang tercurah dan TubuhNya yang terluka, Dia menerima cercaan, makian, dipukuli, diludahi, diolok-olok dan disalibkan hanya demi penebusan kita. Masihkah kita tega menyangkal Dia? Masihkah kita berani menyangkal Dia baik oleh karena alasan apapun? Marilah kita ingat, bahwa tindakan penyangkalan atas Tuhan Yesus akan berujung pada penyesalan yang amat dalam. Maka penderitaan dan kesengsaraan yang dialami Yesus Kristus sesungguhnya mesti mengarahkan hidup kita pada sikap yang konsisten untuk tetap setia. Tuhan Yesus menolong kita untuk tetap setia, di kondisi dan situasi hidup sesulit apapun. Amin
VI.         Persembahan Syukur: Oleh Anak                    (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda pengakuan kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai tanda syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita kepada-Nya. Kita sembah Dia dengan Nyanyian: NKB 100: 1- 3. Rindukah Engkau Mendapat Berkat Tuhan
1.              Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh di seluruh hidupmu
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh Menyertai langkahmu
Ref..Roh Kudus terus meluap di hatimu,
     kar’na Tuhan berpesan: Bawalah bejanamu
     Roh Kudus terus meluap di hatimu,
     ‘pun dengan kuasa-Nya
2. Bawalah bejanamu yang kosong pada Penebus
    Wahai kawan yang lesu Dengan hati yang rendah
     tetap nantikan Roh Kudus Masuk dalam hatimu.
Refr...
VII.      Doa Umum: Oleh Bapak                               (Jemaat Duduk)
-                 Mendoakan Pelaksanaan Ibadah Pekan Keluarga se-GPID
-                 Mendoakan Bangsa dan Negara
-                 Mendoakan pelaksanaan Pemilu agar berjalan damai
-                 dll
VIII.   Penutup: Oleh Anak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: NKB.116;1  Siapa Yang Berpegang
Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan
dan setia mematuhinya,
Hidupnya mulia dalam cahya baka
bersekutu dengan Tuhannya
Ref. Percayalah dan pegang sabda-Nya
                                          Hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia
IX.         Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)

---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
















HARI KEEMPAT
Persiapan

I.               Pembukaan Ibadah: Oleh Anak                       (Jemaat Berdiri)
P:  Memulai ibadah Pekan Keluarga di hari ke empat ini marilah kita  
      bermazmur bagi Tuhan Allah secara berbalasan! (Mzm 1:1- 3)
P:  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
Jm: yang tidak berdiri di jalan orang berdosa
P:  dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
Jm: Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN
P:  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Jm: ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air
P:  yang menghasilkan buahnya pada musimnya
Jm:  dan yang tidak layu daunnya;apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Menyanyi: “Manis Kau Dengar”
Ya Tuhanku, aku hendak bernyanyi bagi-Mu Selama ku hidup
Ya Allahku, aku hendak bermazmur bagi-Mu Selagi ku ada
          Ref. Inilah yang kurenungkan setiap waktu
                  Nyanyian pujian dan pengagungan kepada-Mu
                  biarlah manis Kau dengar Tuhan, manis Kau dengar Tuhan
                     dan hatiku bersuka kar’na-Mu
II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
Pertolongan kita adalah Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi yang tetap setia memelihara ciptaan Tangan-Nya. Amin.
Salam dari orang-orang Kudus menyertai kita, Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus beserta kita. Amin
Menyanyi: “Ada Satu Sobatku”
                                  Ada Satu Sobatku yang setia,
                                  Tak pernah Dia tinggalkan diriku
                                  Diwaktu aku susah, waktuku sendirian
                                  Dia s’lalu menemani diriku
Nama-Nya Yesus, Nama-Nya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku
Nama-Nya Yesus, Nama-Nya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku

III.         Pemberitaan Firman: Oleh Ibu                       (Jemaat Duduk)
Doa: Ya Tuhan Allah, kepada-Mulah puji dan hormat, bagi-Mulah kemuliaan sampai selama-lamanya. Kami bersyukur bahwa di hari ke empat ibadah pekan keluarga minggu-minggu prapaskah ini kami masih Engkau berikan kehidupan dan kesempatan merenungkan kasih Tuhan. Kami mengaminkan kehadiran-Mu di sini ya Tuhan, karena itu kami merendahkan diri di hadapan kekudusan-Mu sembari kami memohon anugerah-Mu bagi pengampunan kami atas dosa-dosa kami. Saat inipun ya Tuhan, kami hendak mendengarkan Firman-Mu, kuasailah kami dengan Roh Kudus, agar kami sungguh-sungguh diberkati melalui pemberitaan Firman Tuhan saat ini. Dalam Yesus Kristus kami memohon kepada-Mu. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Markus 9 : 33 - 37 (dibaca secara bersama)
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus.
           Suatu kali, Alexander Agung, pemimpin tertinggi negara Makedonia, bersama sejumlah besar pasukannya melakukan perjalanan ekspedisi ke India. Pulangnya, mereka harus melewati pada gurun tandus di bawah sengatan terik matahari siang. Ketika itu persediaan air minum sangat terbatas. Akibatnya banyak anggota pasukan yang mati karena kehausan. Sebagai pemimpin tertinggi, Alexander Agung memiliki  hak istimewa. Baginya selalu tersedia air minum. Jadi tidak perlu ia kehausan seperti para prajuritnya. Tetapi apakah Alexander Agung enak-enak menikmati hak istimewanya itu? Ternyata tidak. Di hadapan seluruh anggota pasukannya, ia menumpahkan air minumnya ke tanah. Dengan berbuat begitu ia mau menunjukkan bahwa ia solider dengan para prajuritnya; mau ikut menanggung kehausan bersama mereka. Itulah solidaritas. Yaitu ketika ada kesediaan untuk menjadi sama dan senasib dengan mereka yang kurang beruntung, menderita dan tertindas. Kesediaan yang tidak hanya diteriakkan atau menjadi slogan kosong. Tetapi yang  sungguh-sungguh  diwujudkan dalam tindakkan konkrit. Solider berarti berbuat, bertindak melakukan sesuatu tanpa pamrih tanpa memperhitungkan kesiapan seseorang itu, terhadap mereka yang kurang beruntung, tidak berdaya dan menderita. Solider adalah seperti Tuhan Yesus, yang walaupun dalam rupa Allahitu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri  dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Fil.2:6-7).
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus.
        Menjadi terkemuka, terpandang dan terbesar  adalah pilihan dan ambisi setiap manusia siapa pun dia. Hal itu wajar-wajar saja. Tetapi ketika hal itu menjadi tujuan maka bukan tidak mungkin hal itu akan berubah menjadi kekuasaan. Kekuasaan yang bisa menindas, menjajah dan menganiaya.
        Murid-murid Yesus punya sikap dan cara pandang yang demikian, sebab mereka masih memahami Yesus sebagai Mesias secara politis yang datang untuk melawan  penjajahan Romawi dan mengembalikan kejayaan takhta Daud. Karena itu hal siapa yang terbesar selalu dikaitkan  dengan kekuasaan yang menguasai dan bukan melayani.
        Contoh yang Yesus kemukakan kepada mereka tentang seorang anak kecil mau memberi arti dan nilai bahwa sebagai murid/pengikut Yesus, haruslah memiliki sikap kerendahan hati bagaikan hamba yang melayani  dan bukan tuan yang dilayani. Menjadi terbesar berarti menjadi pelayan untuk semuanya, memiliki sikap solidaritas. Mau merasa sama-sama menderita, sama-sama sakit dengan mereka yang kurang beruntung, tidak berdaya dan menderita. Itulah jalan yang Yesus tempuh untuk keselamatan dunia ini, jalan penderitaan, jalan penyangkalan diri dan jalan salib. Amin

Menyanyi: “Tuhan Yesus Setia”
Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita
Dalam s’gala susahku selalu menghiburku
Dia menegrti bahasa, tetesan air mata
Waktu badai menyerang dan gelombang menyerang
Tuhan Yesus setia

IV.         Persembahan Syukur: Oleh Bapak                    (Jemaat Duduk)
Marilah kita persembahkan syukur kepada Tuhan Allah sebab Dialah Allah kita dan kitalah umat tebusan-Nya. Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus dan berkenan kepada Tuhan Allah!
Menyanyi: “Betapa Hatiku”
Betapa hatiku berterimakasih Tuhan
Kau mengasihiku, Kamu memilikiku
Hanya ini Tuhan persembahanku
Segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak kumiliki harta kekayaan yang cukup berarati ‘tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku, terimalah Tuhan persembahanku, Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku.
V.            Doa Umum: Oleh Bapak                               (Jemaat Duduk)
-                 Mendoakan setiap anggota keluarga dan warga jemaat
-                 Mendoakan saudara-saudara yang dilanda bencana
-                 Mendoakan korban kekerasan, ketidakadilan dan yang terpenjara
-                 Mendoakan Majelis Sinode GPID dan Majelis Jemaat masing-masing
-                 Mendoakan Pemerintah
-                 Dll
VI.         Penutup: Oleh Anak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: “Tuhan Adalah Gembalaku”
Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku
Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau
Ia membimbingku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku di jalan yang benar oleh kar’na Nama-Nya
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.
Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku.
Gada-Mu dan Tongkat-Mu itulah yang menghibur aku

VII.      Berkat: Oleh Anak
Diberkatilah kita oleh Allah Bapa kita, Yesus Kristus dan Roh Kudus dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)

---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----


HARI KELIMA
Persiapan

I.               Pembukaan Ibadah: Oleh Ibu                       (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di Minggu Sengsara di hari kelima saat ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
DSL. 4:1&3 Kekasih Jiwa Dekatlah
1.              Kekasih jiwa dekatlah, Mukhalis kami Yesus
Yang rasa b’rat tanggungannya, dipanggil oleh Yesus
          Baik malak menyanyilah, puji Yesus Tuhanmu
          Boleh engkaupun meggah, kekasihku Yesus
2.              Semua pun kecil besar, carilah akan Yesus
Supaya hati k’lak benar dan suci oleh Yesus
Baik malak menyanyilah, puji Yesus Tuhanmu
                      Boleh engkaupun meggah, kekasihku Yesus

II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi: DSL. 3:1&3 Jawab Atas Panggilan Tuhan
1.              Kudengar Tuhanku, Kau panggil marilah
K’lak dengan darah yang kudus, jiwaku sucilah
                      Sioh ya Tuhan b’ri, hati yang keji
                      Dengan darah yang kudus k’lak disucikan t’rus
3. Ku datang Engkaulah, Mukhalis yang menang
   Yang angkutlah tanggungan b’rat dan akan b’ri senang
                      Sioh ya Tuhan b’ri, hati yang keji
                      Dengan darah yang kudus k’lak disucikan t’rus
  
III.          Pengakuan Dosa: Oleh Bapak                              (Jemaat Duduk)
“Ya Tuhan Allah Maha Pengasih, ampunilah kami atas segala dosa dan pelanggaran kami di HadapanMu, baharuilah hidup kami agar layak untuk kasih karunia-Mu. Berikan kami kekuatan untuk tidak lagi hodup di dalam dosa melalui Roh-Mu yang berdiam di dalam kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Menyanyi: DSL.149:1 Kuserahkan Pada Tuhan
Kuserahkan pada Tuhan Tubuh, nyawa jiwaku
Cuma aku hendak hidup bagi DiKau Tuhanku
          Tubuh nyawaku, roh dan jiwaku
          Kuserahkan sioh Tuhan, sambut hamba-Mu
IV.         Berita Anugerah                                             (Jemaat Berdiri)
Dimuliakanlah Tuhan Allah yang senantiasa setia menunggu setiap orang yang bertobat kepadaNya, Dia memberikan pengampunan-Nya agar maut tidak lagi berkuasa atas kita umat-Nya.
Menyanyi: DSL. 129: 1 Batu Keluputan
                      Mukhalis itu tongkatku yang bantu dalam susah keras
                      Dan dari kubur dan set’ru ditolongNya diberi lepas
                                  Ya Yesus batu karang keluputan, keluputan, keluputan
                                  Suatu tempat lindung yang senang dan tempat 
kelepasanku
V.            Pemberitaan Firman: Oleh Anak                       (Jemaat Duduk)
Doa: Tuhan Allah yang Maha mulia, berkatilah kami saat ini dikala kami mendengar Firman-Mu. Berilah hikmat dan akal budi kepada kami untuk mengerti maksud dan kehendakMu. Kuatkan kami untuk hidup berdasarkan Firman-Mu dan melakukannya dikehidupan ini. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab : Ibrani 12 : 1 – 3

Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus.
            Setiap tanggal 14 Februari dirayakan sebagai “Hari Valentin” atau hari kasih sayang. Hari yang ditunggu-tunggu oleh kaum muda-mudi, yang biasanya digunakan untuk “tukar kado” (coklat), menyampaikan kasih sayang kepada  orang-orang yang disayangi. Namun, Hari Valentin tidak  hanya berlaku bagi  anak muda. Tetapi juga berlaku bagi semua disekitar kita (orang tua, suami, istri, anak-anak, sucu-cucu). Itulah makna dari perayaan “Hari Valentin” atau hari kasih sayang itu.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus.
              Bagian bacaan di hari ke lima pekan keluarga ini, Ibrani 12:1-3 menjelaskan tentang nasihat yang diberikan kepada orang-orang percaya di Ibrani, untuk bertekun dalam iman. Nasihat ini diberikan  karena iman mereka kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang hidup muda goyah. Disebabkan karena berbagai tantangan-tantangan yang dihadapi, baik dari
maupun dari luar. Ketekunan dalam iman kepada Yesus Kristus, bukan hanya mengakuinya  sebagai   penyelamat, tetapi ketekunan itu  akan menimbulkan kesempurnaan dalam tingkah dan perbuatan, yang bersumber dan tertuju kepadaNya. Dalam arti, bahwa Ia sendiri yang sudah bertekun dalam penderitaan untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa melalui kematianNya. Oleh sebab itu, sudah kewajiban orang yang percaya kepadaNya berlomba  dengan tekun untuk berbuat kebaikan, dan bertahan dalam penderitaan. Sebab ketekunan dalam iman tidak akan membuat kita menjadi lemah dan putus asa, namun membuat kita kuat dan berpengharapan. Semua ini hanya bersumber dari Yesus kristus. Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada orang-orang yang percaya kepadaNya.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi oleh Tuhan Yesus.
        Ketekunan Yesus dalam penderitaan yang dialami adalah juga bentuk kasih sayang kepada umat kepunyaanNya. Kasih sayang itu diberikan  secara cuma-cuma dan tidak pernah berhenti. Meskipun kita sering tidak memahami dan menghayati penderitaan yang telah dialamiNya. Dan terkadang mengkhianati cinta dan kasih sayang yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Oleh sebab itu, sebagai orang yang telah menikmati kasih sayang Tuhan, kita ditugaskan  untuk meneruskan kasih  sayang itu kepada suami, istri, orang tua, anak-anak, kerabat, sesama bahkan kepada orang-orang yang membenci kita, melalui perbuatan kasih dan kebaikan. Dengan demikian, kita menjadi orang-orang yang taat dan tekun menghargai pengorbanan Yesus kristus dalam hidup  itu kepada suami, istri, orang tua, anak-anak, kerabat, sesama bahkan kepada orang-orang yang membenci kita, melalui perbuatan kasih dan kebaikan. Dengan demikian, kita menjadi orang-orang yang taat dan tekun menghargai pengorbanan Yesus kristus dalam hidup kita. Amin.




VI.         Persembahan Syukur: Oleh Ibu                    (Jemaat Duduk)
Saat kita memberi persembahan syukur kepada Tuhan Allah, maka berikanlah persembahan yang benar kepada-Nya dan merendahkan dirilah senantiasa di hadapanNya.
Menyanyi DSL. 181:1-2 Taburlah
1.              Yang menabur dengan tangis sambil harap Tuhan Hu
Mengetam k’lak dengan sorak, s’lamat yang kekal penuh
          Embun Sorgapun mendiris, matahari membenas
          Hingga sarat tangkai pulur, jadi masaklah lekas
3. Tegal itu jangan lalai, biar taburlah segera
    Pada musim pengetaman, engkau k’lak bersoraklah
                      Embun Sorgapun mendiris, matahari membenas
                      Hingga sarat tangkai pulur, jadi masaklah lekas

VII.      Doa Umum: Oleh Bapak                               (Jemaat Duduk)
-                 Mendoakan pemulihan jemaat-jemaat yang terdampak bencana
-                 Mendoakan upaya pembangunan gedung-gedung gereja yang hancur
-                 Mendoakan pelaksanaan Pemilu agar berjalan damai
-                 Mendoakan warga masyarakat
-                 Dll
VIII.   Penutup: Oleh Anak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: DSL. 156: 1 Intan Permata
                      Engkau cari intankah, guna tajuk Almaseh
                      Ingat dalam limbahan, ada intan yang permai
                                  Intan-intan dan permata, jiwa-jiwa Tuhanmu
                                  Biar cari lalu bawa, guna tajuk Sultanmu

IX.         Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)

---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----


HARI KEENAM
Persiapan

I.               Pembukaan Ibadah: Oleh Anak                        (Jemaat Berdiri)
Dihari terakhir ibadah pekan keluarga saat ini, marilah kita memuji Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus, sebab Dialah Juruselamat kita. Melalui kesengsaraan dan penderitaan, bahkan hingga mati di Kayu Salib dan bangkit dari kematian, kita telah ditebus dan harganya telah lunas dibayar!
Menyanyi ”Kj. 33: 1-2 SuaraMu Kudengar ”
          SuaraMu kudengar, memanggil diriku
          Supaya ‘ku di Golgota dibasuh DarahMu
                      Ref.      Aku datanglah, Tuhan pada-Mu
                                  Dalam Darah-Mu Kudus sucikan diriku
II.            Tahbisan dan Salam: Oleh Anak                      (Jemaat Berdiri)
L: Ibadah Pekan Keluarga di hari terakhir saat ini jadilah Di dalam Nama           
     Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
     Damai Sejahtera Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus menyertai kita   
      sekalian. Amin
Jm: Terpujilah Tuhan Allah dari sekarang sampai selama-lamanya.
       Kasih Setia-Nya menyertai kita. Amin
Menyanyi: NKB 15:1-2 Hidup Berbeban
Hidup yang penuh berbedan dan terasa berat
Ringan semua di Kalvari, kar’na Yesus dekat
          Ref.     Ringan semua di Kalvari, kalvari, kalvari
                      Ringan semua di Kalvari, kar’na Yesus dekat
Segenap kekuatiranmu s’rahkan kepada-Nya
Ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat. Ref….

III.          Pengakuan Dosa: Oleh Ibu                              (Jemaat Duduk)
L: “Ya Tuhan Allah, di hari terakhir ibadah pekan keluarga saat ini, kami   
       mengaku kepada-Mu, bahwa kami masih saja gagal untuk
       melakukan kehendak-Mu. Kami gagal menuruti setiap perintah-Mu.
       Kami berdosa Tuhan, oleh karena kami tidak mampu mengasihi
       sesama dan terlebih mengasih Engkau dengan segenap hidup kami.
       Kami seringkali menghindar dari penderitaan karena kebenaran dan
      oleh karena melakukan Kasih-Mu. Ampunilah kami ya Tuhan. Kami
     memohon kepada-Mu berilah kami kemampuan untuk dengan
     sempurna memaknai penderitaan dan kesengsaraan Yesus Tuhan
     kami!
Jm: Tuhan kasihani, Kristus Kasihani, Tuhan kasihani kami!   
        (dinyanyikan)

IV.         Berita Anugerah                                             (Jemaat Berdiri)
L: Tuhan itu Maha pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar  
     kasih setia-Nya. Dia mengampuni setiap orang berdosa yang   
     menyesali dosanya dan bertobat kepada Allah.
Menyanyi: PKJ 47 Buatlah Hatiku Lapang
                                  Buatlah hatiku lapang dan bersih,
                                  Untuk menyembah dan memuliakan-Mu,
Bukalah ikatan yang membelenggu
Arahkan hatiku kepadaMu

V.            Pemberitaan Firman: Oleh Bapak                       (Jemaat Duduk)
Doa: Di hari terakhir ibadah Pekan keluarga ini ya Tuhan, kami hendak membaca, mendengar dan merenungkan lagi Firman-Mu. Tolonglah kami ya Tuhan, agar Roh Kudus berkuasa atas kami. Firman-Mu Tuhan kiranya memberkati kami, agar kami hidup di dalam kesetiaan percaya kepada-Mu, Oleh Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab: Matius 17 : 10-13

Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus.
             Kita telah berada di hari terakhir pelaksanaan ibadah pekan keluarga minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus. Tentu setiap kita telah melewati peringatan  minggu sengsara Tuhan Yesus dengan bentuk pemaknaan yang berbeda-beda. Ada yang sungguh-sungguh memaknai minggu sengsara dalam sebuah pertobatan hidup, namun ada juga yang menjalaninya biasa-biasa saja. Anggaplah peringatan minggu sengsara  bagi mereka adalah sebuah rutinitas yang mengisi kalender gerejawi.
             Namun apapun  cara kita memberi pemaknaan terhadap minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus, tetapi satu hal yang tidak boleh  hilang dari benak kita adalah Yesus mengambil keputusan  untuk menjalani via dolorosa, suatu jalan penderitaan dan kesensgaraan hanya karena Yesus mau berkorban dan solider untuk keselamatan kita manusia dan dunia ini. Dengan demikian, kita yang percaya kepadaNya dipanggil oleh Allah untuk mengikuti jalan-jalan atau tapak-tapak solidaritas Yesus. Solidaritas yang nampak  melalui kesetiaan dan kerelaan kita untuk berjuang membela kebenaran, mewujudkan keadilan yang mendatangkan damai sejahtera bagia orang banyak dan dunia ini.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh tuhan Yesus.
         Setia mengikuti tapak-tapak  solidaritas Yesus berarti harus mampu mengesampingkan kesenangan dan kenikmatan  diri sendiri lalu mengutamakan kesenangan  dan kepentingan orang banyak. Setia mengikuti tapak-tapak solidaritas Yesus juga berarti selalu memandang kepada orang banyak yang lemah, miskin, dan menderita sehingga  berjuang bersama-sama untuk melepaskan dari derita; dan bukan memandang ke atas yang brorientasi  pada kuasa atau kekuasaan.. Kiranya kita semua menjadi orang-orang yang setia mengikuti tapak-tapak solidaritas Yesus, dengan hidup rendah hati dan selalu peduli dengan orang-orang yang kecil, lemah dan menderita.  Amin

VI.         Persembahan Syukur: Oleh Ibu                    (Jemaat Duduk)
L: Persembahkanlah Tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati.
Jm: Kami mempersembahkannya ya Tuhan, Terimalah persembahan kami ini!
Menyanyi: NKB: 133:1- 2 Syukur Pada-Mu

          Syukur pada-Mu ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu
          Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman

          Syukur atas bunga mawar, harum indah tak terp’ri
          Syukur atas awan hitam dan mentari berseri
          Syukur atas suka duka yang Kau b’ri tiap saat
          Dan Firman-Mulah pelita agar kami tak sesat.


VII.      Doa Umum: Oleh Ibu                               (Jemaat Duduk)
-                 Mendoakan Pemulihan kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong
-                 Mendoakan GPID secara sinodal  
-                 Mendoakan semua pelayan-pelayan khusus GPID (Pdt, Pnt dan   
          Diaken)
-                 Mendoakan orang-orang yang sedang menderita oleh karena
          bencana, peperangan, dan ketidakadilan
-                 dll
VIII.   Penutup: Oleh Anak                                      (Jemaat Berdiri)
Menyanyi: Terima Kasih Tuhan
          T’rima kasih Tuhan, untuk kasih setia-Mu
          Yang kualami, dalam hidupku
          T’rima kasih Yesus untuk kebaikan-Mu sepanjang hidupku
                      T’rima kasih Yesusku, buat anug’rah yang Kau b’ri
                      S’bab hari ini, Tuhan adakan, syukur bagi-Mu

IX.         Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.

Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)

---Jemaat Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----


Tidak ada komentar:

Posting Komentar