HARI PERTAMA
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Ibu (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di
Minggu Sengsara di hari pertama ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
Kj. 14:1-2
Muliakan Tuhan Allah
1.
Muliakan Tuhan
Allah, muliakan Tuhan Allah
Muliakan pimpinan-Nya dalam Kasih sayang-Nya
2. Kami
datang kepada-Mu, kami datang kepada-Mu
Bersyukur sebulat hati, kar’na kasih-Mu besar
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan
Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus
dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari
orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi: Kj. 2:
2 Suci, Suci, Suci
Suci, suci, suci Kaum Kudus tersungkur
Di depan takhta-Mu memb’ri mahkotanya
Segenap malaikat sujud menyembah-Mu
Tuhan, Yang Ada s’lama-lamanya
III.
Pengakuan Dosa: Oleh Bapak
(Jemaat Duduk)
“Ya Tuhan Allah
Yang Maha Kudus, di hadapan-Mu kami merendah, mengakui segala dosa dan
pelanggaran kami melawan kehendak-Mu. Kami telah gagal mewujudnyatakan kasih-Mu
dikehidupan ini. Kami tidak mampu mengasihi diri dan mengasihi kami dengan
benar sesuai dengan kasih yang Engkau ajarkan kepada kami. Kami malah membenci
sesama kami, kami tidak memelihara hidup kami untuk menjadi umat yang kudus di
hadapan-Mu. Semua dosa dan pelanggaran kami itu telah memberatkan langkah kami
untuk menjalani kehidupan ini. Ya Tuhan, kami memohon belas kasih-Mu, ampunilah
kami dan hapuskanlah dosa pengagaran kami, serta kuduskan dan baharuilah hidup
kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Menyanyi: Kj.
32: 1 & 3 Kulihat Salib-Mu
1.
Kulihat
salib-Mu, ya Juruselamatku, di Golgota.
T’rimalah doaku, hapuskan dosaku
akulah milik-Mu selamanya
3. Di dalam bayang maut, Tuhan, tetap Engkau
harapanku
Dalam
lembah gelap duka pun melenyap
Jikalau
‘ku tetap di jalan-Mu
IV.
Berita Anugerah (Jemaat
Berdiri)
Jika dengan
tulus ikhlas kita mengaku segala dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan dan
jika kita bertobat, maka Dia memberikan kita pengampunan, sebagaimana
Firman-Nya: “Sebab di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan,
yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Ef.1: 7)
Menyanyi: Kj.
183: 2 Menjulang Nyata Atas Bukit Kala
Salib-Mu, Kristus, tanda pengasihan
Mengangkat hati yang remuk redam
Membuat dosa yang tak terperikan
Di lubuk cinta Tuhan terbenam
Di dalam Tuhan kami balik lahir
Insan bernoda kini berseri
Teruras darah suci yang mengalir
Di salib pada bukit Kalvari
V.
Pemberitaan
Firman: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
Doa: Bapa kami yang di Sorga, kami muliakan
nama-Mu dan bersyukur kepada-Mu. Saat ini kami hendak membaca dan merenungkan
Firman-Mu, berikanlah kemampuan kepada kami untuk mengerti dan memahami
kehendak-Mu melalui pemberitaan Firman saat ini. Urapan Roh Kudus berlakulah
atas kami sekalian, kami dikuatkan hidup dalam Firman-Mu dan melakukannya dalam
kehidupan kami. Berkatilah kami oleh Firman-Mu saat ini. Oleh Yesus Kristus
Tuhan kami. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab:
Markus 6: 1-6a
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ditolak oleh orang
lain karena kebaikan dan kebenaran yang kita perbuat adalah perlakuan yang
sangat menyakitkan bagi setiap orang. Apalagi yang menolak adalah orang-orang
yang dekat dan kita kenal dengan baik. Sikap penolakan terhadap niat baik dan
suci adalah juga merupakan sikap yang mengecewakan. Jika perlakuan ini
ditujukan kepada kita, maka kemungkinan besar kita akan marah besar dan
bisa-bisa kita jatuh ke dalam sikap membenci. Dalam pelayanan Yesus ke Nazaret,
yakni kampung di mana Dia dibesarkan dan menjalani hidup bersama keluarga-Nya,
Yesus Kristus ternyata diperhadapkan pada penolakan. Orang-orang sekampung-Nya
sudah tentu mendengar tentang tindakan Tuhan Yesus di berbagai tempat.
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya telah tersiar ke berbagai tempat dan juga
ke Nazaret. Ketika Tuhan Yesus beserta murid-murid-Nya kembali ke Nazaret,
dijelaskan bahwa Dia mulai mengajar pada hari Sabat di rumah ibadat, banyak
orang terkesan dan takjub ketika mendengar pengajaran Tuhan Yesus. Dalam rasa
takjub tersebut, mereka bukannya percaya, melainkan pikiran mereka diarahkan
untuk bertanya tentang latarbelakang keluarga Yesus.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Memang, Yesus berasal dari keluarga
sederhana, Dia dibesarkan dengan saudara-saudaranya oleh seorang ayah yang
bekerja sebagai tukang kayu. Mereka memang adalah keluarga dari golongan
menengah ke bawah, itu terlihat dalam persembahan yang mereka berikan ketika
beribadah di Bait Allah di Yerusalem. Latar belakang dari keluarga yang
tidak berpengaruh
di masyarakat, keluarga yang hidup sederhana, ternyata menjadi alasan
orang-orang di Nazaret untuk menolak Tuhan Yesus. Walaupun mereka mengakui
hikmat dan kuasa Yesus, tetapi kemudian pengakuan tersebut sirna ditelan oleh
sudut pandang mereka terhadap Yesus. Mereka tidak menerima Yesus di kampung
halamannya sendiri, bahkan mereka menolak Yesus Sang Juruselamat itu. Tentu,
sebagai orang yang ditolak di kampung sendiri, ini adalah hal yang sangat
menyakitkan. Inilah penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus dari
saudara-saudaranya sendiri di kampung halamannya di Nazaret. Siapapun dari
kita, tidaklah menginginkan tindakan seperti ini. Siapakah di antara kita yang
ingin ditolak di kampung kita sendiri, apalagi tujuan atau niat kita adalah
agar orang-orang di kampung kita itu beroleh keselamatan? Ketika kita ditolak
di kampung sendiri, atau di manapun itu jika maksud dan tujuan kita adalah demi
kebaikan apalagi keselamatan orang-orang di tempat tersebut, maka kekecewaan
akan menghampiri kita. Sikap seperti ini, pasti menggiring kita kepada rasa
sakit hati, batin kita bisa saja tersakiti dan akhirnya kita merasa merana. Ini
adalah penderitaan atau kesengsaraan yang dihadapi oleh pengikut-pengikut
Kristus.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Di berbagai
tempat kita sering mendengar, bagaimana gereja-gereja Tuhan dibakar, dibongkar
bahkan umat Tuhan dilarang beribadah. Padahal umat Tuhan tersebut sesungguhnya
hidup di dalam kebenaran (di dalam Tuhan) dan memberitakan kebenaran kepada dunia
di sekitar mereka melalui cinta kasih. Tujuan dan niat baik dan benar umat
Tuhan, seringkali disambut atau direspon dengan perlakuan kejam dan
menyakitkan. Kasih kita tidak diterima, bahkan kita mungkin saja ditolak di
komunitas kita. Ingatlah, Yesus Kristus sendiri telah mengalami dan menerimanya
lebih dahulu. Selanjutnya, apakah Tuhan Yesus membalas penolakan tersebut dengan
kekerasan atau kejahatan? Tidak saudara-saudara, Tuhan Yesus tidak membalas
tindakan penolakan tersebut dengan kekerasan atau balas dendam lainnya.
Demikianlah kirany dengan kita sebagai orang-orang yang diutus Tuhan ke dalam
dunia ini. Kalaupun kita ditolak oleh karena niat baik dan kebenaran yang
hendak kita sampaikan, kita harus meneladani Tuhan Yesus dalam merespon balik
sikap dan tindakan tersebut. Walaupun mungkin status atau keadaan keluarga kita
lebih rendah dibandingkan dengan status hidup orang lain, itu bukan menjadi
alasan bagi kita untuk tidak menyampaikan kebenaran kepada dunia ini.
Kesengsaraan dan penderitaan karena penolakan dan semua bentuk perbuatan yang
menyakitkan yang ditujukan kepada kita oleh karena kebenaran dan kasih yang
kita aplikasikan, adalah kesengsaraan dan penderitaan yang berkenan di hadapan
Tuhan. Maka di minggu-minggu sengsara yang kita jalani saat ini marilah kita
kembali merenungkan penderitaan Kristus seraya kita memberi diri untuk tidak
jemu-jemu berbuat baik dan senantiasa menegakkan kebenaran. Terpujilah Kristus
Yesus. Amin
VI.
Persembahan
Syukur: Oleh Anak (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda
pengakuan kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai
tanda syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita
kepada-Nya. Kita sembah Dia dengan Nyanyian: KJ. 161: 1-2 Segala Kemuliaan
1.
Segala kemuliaan
bagi-Mu Penebus,
Pun suara anak-anak memuji DiKau t’rus
“Hosana, Raja kami, Hosana Anak Daud
Utusan Tuhan Allah, mubaraklah Engkau”
2.
Segala kemuliaan
bagi-Mu Penebus,
Pun suara anak-anak memuji DiKau t’rus
Malaikat dalam Sorga memuji Nama-Mu
Segala yang tercipta menyambut kuasa-Mu
VII. Doa Umum: Oleh
Bapak (Jemaat Duduk)
-
Mendoakan
Pelaksanaan Ibadah Pekan Keluarga se-GPID
-
Mendoakan
Bangsa dan Negara
-
Mendoakan
pelaksanaan Pemilu agar berjalan
damai
-
Mendoakan
saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam, perang, dan lain-lain
VIII. Penutup: Oleh
Anak
(Jemaat
Berdiri)
Menyanyi: KJ.
394:1-2 Salib Kristus Kubanggakan
1.
Salib Kristus
kubanggakan, s’panjang zaman t’rus tegak
Pada salib terpusatkan sinar Injil gemerlap
2.
Bila ‘ku dilanda
susah, putus harap dan resah
Kuasa salib tak berubah, memberi sejahtera
IX.
Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai
kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KEDUA
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Marilah kita
memulaikan ibadah Pekan keluarga di Minggu Sengsara di hari kedua ini dengan membaca
Mazmur secara berbalasan! Menurut Mzm 4: 2-6.
P: Apabila aku
berseru, jawablah aku ya Allah yang membenarkan aku.
Jm: Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan
kepadaku,
kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
P: Hai orang-orang,
berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,
Jm: Berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan
mencari
kebohongan? S e l a
P: Ketahuilah
bahwa Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang
dikasihi-Nya;
Jm: TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru
kepada-Nya
P: Biarlah kamu
marah, tetapi jangan berbuat dosa
Jm: Berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu,
tetapi tetaplah
diam. S
e l a
P:
Persembahkanlah korban yang benar
Jm: dan percayalah kepada TUHAN.
PKJ. 14:1-2
Bukalah Gapura Indah
1.
Bukalah gapura
indah aku masuk rumah-Mu
Agar aku bahagia, jiwaku tenang teguh
Dan kupandang wajah-Mu dalam cah’ya mulia
2.
Kepada-Mu aku
datang, O Tuhanku datanglah
Di tempat Engkau berada, Sorga pun di situlah
Masuklah di hatiku, jadikanlah rumah-Mu
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Ibu (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan
Keluarga Minggu Prapaskah ini di hari kedua ini ditahbiskan Dalam Nama Allah
Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari
orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi:
PKJ. 2: 1 Mulia, Mulia
Mulia, mulia Nama-Nya,
bagi Yesus kemuliaan, puji, sembah
mulia, kekuasaanNya
membri berkat, bagi jemaat, bersyukurlah
Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus
Dialah selamanya Sang Raja benar
Mulia, mulia namaNya,
Sang Penebus,
Maha Kudus, Maha besar.
III.
Doa Pengakuan Dosa & Pembacaan Alkitab:
Oleh Anak (Duduk)
“Ya
Tuhan Allah, kuduskanlah kami saat ini dari segala noda dosa kami, sehingga
kami tidak terhalang untuk mengerti dan memahami maksud dan kehendak-Mu melalui
pemberitaan Firman saat ini. Urapilah kami sekalian oleh Roh Kudus agar kami
menjadi tanah yang baik untuk ditaburi benih Firman-Mu, sehingga Firman-Mu itu
hidup, bertumbuh dan berbuah di dalam hidup kami. Oleh Yesus Kristus Tuhan
kami. Amin”
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab:
Matius 16: 21- 24
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
Sejak pengakuan Petrus terlontar
tentang bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, maka Tuhan Yesuspun kemudian
memberitahukan kepada murid-murid-Nya segala bentuk penderitaan yang harus
ditanggung-Nya terutama dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan juga ahli-ahli
taurat. Ternyata bagi Petrus pemberitahuan Tuhan Yesus tentang segala bentuk
derita yang akan dialami-Nya itu adalah hal yang tidak boleh dan tidak patut
terjadi. Selama ini Petrus telah bersama-sama dengan Yesus dan murid-murid
lainnya dan telah melihat, mendengar serta merasakan segala kuasa yang ada
dalam Tuhan Yesus. Bagi Petrus, menderita atau sengsara bukanlah pengalaman
yang patut terjadi pada Sang Mesias tersebut. Bukankah Yesus adalah Mesias? Di
mata umat Israel seorang Mesias adalah seorang yang diurapi, penuh kuasa dan
mampu menaklukkan musuh. Mesias adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,
pahlawan perang yang handal dan Dia adalah pembebas. Pemahaman Petrus tentang
Yesus yang adalah Mesias ternyata masih merupakan pemahaman umat Israel pada
umumnya. Maka Tuhan Yesuspun menegor Petrus ketika Petrus berkata bahwa
penderitaan atau sengsara bukanlah hal yang patut terjadi dan dialami Tuhan
Yesus. Petrus menyangka bahwa Yesus Kristus itu adalah pahlawan yang gagah
perkasa, seorang yang tidak dapat tunduk kepada penderitaan.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
Apa yang dipikirkan Petrus jelas
sangatlah berbeda dengan pikiran Yesus tentang Mesias. Bahwa Mesias dalam
konsep Tuhan Yesus adalah orang yang harus rela memberikan nyawa-Nya demi pembebasan
umat-Nya. Mesias di Mata Yesus adalah seorang yang harus rela menderita dan
sengsara, dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Konsep tentang Mesias bagi
Petrus dan Yesus jelaslah sungguh berbeda. Yesus bukanlah pahlawan perang
biasa, Dia datang untuk membebaskan umat-Nya dari kungkungan kuasa dosa.
Pembebasan yang dilakukan Mesias tersebut bukanlah melulu pembebasan dari
penjajahan dan perbudakan biasa, tetapi lebih daripada itu, yakni pembebasan
dari kuasa kegelapan dunia oleh karena keberdosaan manusia. Selanjutnya,
perkataan Yesus bahwa setiap orang yang mau mengikut Dia, haruslah memikul
salibnya, menyangkal dirinya dan mengikut Yesus. 3 syarat untuk mengikut Tuhan
Yesus ini menjadi syarat yang mesti dipenuhi oleh setiap orang yang mau
mengikut Yesus Kristus. Apakah artinya ketiga hal ini?
Pertama,
menyangkal diri: adalah tindakan pengosongan diri, bahwa menjadi seorang murid
yang mengikut Tuhan Yesus, ia harus mengaku dan sungguh-sungguh menyadari bahwa
adapun hidupnya, bukan lagi dia yang hidup di dlam dirinya, melainkan Kristus
Yesuslah yang hidup dan menghidupinya. Identitas diri dan segala yang melekat
pada dirinya, semata-mata hanyalah Kristus Yesus. Status sosial, kekayaan
maupun jabatan semua lepas dari identitas seseorang yang menjadi pengikut
Kristus. Bahwa tindakan menyangkal diri adalah tindakan pengakuan bahwa apapun
yang ada pada dirinya semuanya adalah milik Tuhan dan berasal serta oleh Tuhan
Yesus. Tidak mudah melakukan hal ini, saudara-saudara. Sebab dengan menyangkal
diri, maka setiap pribadi harus merendahkan hatinya, bahwa Tuhan Yesuslah yang berdaulat
penuh dalam segenap kehidupannya.
Yang kedua,
memikul salib. Tindakan memikul salib jelas menunjuk pada tindakan memikul
beban. Beban itu bukanlah beban biasa, sebab salib berbeda dengan beban
lainnya. Salib adalah symbol penderitaan, tetapi sekaligus symbol kemenangan.
Maka memikul salib berarti memikul beban penderitaan demi menggapai kemenangan
bersama Kristus Tuhan. Memikul salib adalah tindakan personal, yang berarti
bahwa masing-masing orang yang mau mengikut Tuhan Yesus harus memikul tanggungjawabnya
sendiri sesuai dengan beban yang Tuhan percayakan. Memikul salib bukanlah
perkara atau pekerjaan ringan, sebab salib tiada gagang. Salib tidak dapat
ditenteng bagaikan rantang makanan. Salib harus diletakkan di pundah, dan
pundak adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi memikul beban. Salib harus
dipikul.
Yang ketiga,
mengikut Yesus. Mengikut Tuhan Yesus berarti berada persis di belakang dan taat
serta mengikuti jejak Tuhan Yesus. Mengikut Yesus berarti menyerahkan diri
secara total untuk berjalan beserta Tuhan Yesus. Jalan apapun yang ditempuh
Tuhan Yesus, maka jalan itu pula yang harus diikuti oleh setiap orang yang
percaya kepada-Nya. Mengikut Yesus berarti tidak lagi ada tempat dan waktu
untuk berjalan atas kehendak diri sendiri.
Persekutuan Pekan
Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
Di hari kedua ibadah pekan keluarga
ini, kita kembali diingatkan oleh Firman Tuhan bahwa sebagai pengikut Yesus
Kristus, bahwa:
1.
Pikiran
Tuhan Allah haruslah menjadi pemikiran kita di dalam kehidupan ini, kendatipun
seringkali hidup ini tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan harapkan.
2.
Bahwa
sebagai pengikut Yesus Kristus, kita mesti berkomitmen untuk menyangkal diri
kita. Dengan senantiasa merendahkan hati seorang dengan yang lain, terlebih di
hadapan Tuhan Yesus.
3.
Memikul
salib, wajib dilakukan oleh kita semua. Memikul salib adalah tindakan memikul
tanggungjawab iman. Walaupun salib itu harus membuat kita menderita dan
mengalami sengsara, ingatlah bahwa salib itu juga adalah kemenangan bagi kita.
4.
Mengikut
Tuhan Yesus dengan penyerahan diri secara total untuk dibimbing dan dipimpin
oleh-Nya harus menjadi sikap hidup setiap pengikut-Nya. Kendatipun sebagai
murid, kita harus berjalan di dalam derita dan sengsara (Via dolorosa), bahkan sampai tiba di Golgota (puncak penderitaan
Yesus), akan tetapi kita pasti dibangkitkan bersama Dia yang telah bangkit dari
kematian.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan Yesus Kristus,
Walaupun
penderitaan mesti mewarnai hidup kita karena kita sebagai pengikut Kristus
Yesus, sesungguhnya kita sedang berjalan bersama Yesus Kristus. Maka jika di
perjalanan hidup ini Dia beserta kita, sesungguhnya kitapun sedang dan akan
menikmati kuasa kebangkitan-Nya. Maka sengsara dan derita orang beriman adalah
sengsara dan derita yang berujung pada kemenangan dan sukacita kekal. Tuhan
memberkati dan menyertai kita untuk tetap setia mengikut Dia, Yesus Kristus
Tuhan dan Juruselamat Agung kita. Amin
IV.
Persembahan
Syukur: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda pengakuan
kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai tanda
syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita kepada-Nya.
Kita sembah Dia dengan Nyanyian: PKJ 216:1-3 Berlimpah Sukacita di hatiku
1.
Berlimpah sukacita di hatiku, di hatiku,
di hatiku,
Berlimpah sukacita di hatiku tetap di hatiku.
Aku bersyukur,
bersukacita, kasih Tuhan diam di dalamku, Aku bersyukur bersukacita kasih Tuhan
diam di dalamku.
2.
Damai sejaht’ra melampaui akal Di
hatiku, di hatiku
Damai
sejah’tra melampaui akal Tetap di hatiku. Ref…
3.
Berlimpah kasih Yesus di hatiku, di
hatiku, di hatiku
Berlimpah
kasih Yesus di hatiku, tetap di hatiku. Ref….
V.
Doa Umum: Oleh Anak (Jemaat Duduk)
VI.
Penutup: Oleh Bapak (Jemaat Berdiri)
Menyanyi:
PKJ.232:1 Di Kala Hidupku
Di
kala hidupku tent’ram dan senang
Dan
walau derita penuh
Engkau
mengajarku bersaksi tegas;
S’lamatlah,
s’lamatlah jiwaku
Ref.
S’lamatlah jiwaku
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku
VII.
Berkat: Oleh Bapak
Kasih Karunia
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai
kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KETIGA
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Ibu (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di
Minggu Sengsara di hari ketiga ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
Menyanyi NKB.20:1 Batu Karang Yang Teguh
Batu karang yang teguh, Kau tempatku berteduh,
Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak
Oh, bersihkan diriku, oleh darah lambungMu
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan
Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus
dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari
orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
NKB.72:1 Nama Yesus Berkumandang
Nama Yesus berkumandang di sejarah dunia
Nama Yesus menyampaikan damai dan bahagia
Hai dengarkan panggilan-Nya dan tinggalkan
dosamu
Tiap orang yang percaya pada Dia berteduh
Ref. Yesus
Kaulah Surya rahmat Kau kobarkan hatiku
Bersyukur di jalan s’lamat aku
puji nama-Mu
III.
Pengakuan Dosa: Oleh Bapak
(Jemaat Duduk)
“Ya Tuhan Allah
Yang Maha Kudus, di hadapan-Mu kami merendah, mengakui segala dosa dan
pelanggaran kami melawan kehendak-Mu. Kami telah gagal mewujudnyatakan kasih-Mu
dikehidupan ini. Kami tidak mampu mengasihi diri dan mengasihi kami dengan benar
sesuai dengan kasih yang Engkau ajarkan kepada kami. Kami malah membenci sesama
kami, kami tidak memelihara hidup kami untuk menjadi umat yang kudus di
hadapan-Mu. Semua dosa dan pelanggaran kami itu telah memberatkan langkah kami
untuk menjalani kehidupan ini. Ya Tuhan, kami memohon belas kasih-Mu, ampunilah
kami dan hapuskanlah dosa pengagaran kami, serta kuduskan dan baharuilah hidup
kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Menyanyi:
NKB. NO. 17:1 Agunglah Kasih Allahku
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartika pun
tergapailah.
Kar’na kasih-Nya agunglah, Sang Putra
menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuni-Nya.
Ref. O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal,
teguh dan mulia! Dijunjung umat-Nya.
IV.
Berita Anugerah (Jemaat
Berdiri)
Jika dengan
tulus ikhlas kita mengaku segala dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan dan
jika kita bertobat, maka Dia memberikan kita pengampunan. Oleh Yesus Kristus
kita telah diselamatkan. Terpujilah Dia!
Menyanyi:
NKB.NO. 133 Syukur Padamu, Ya Allah
Syukur pada-Mu ya Allah atas s’gala rahmat-Mu
Syukur atas kecukupan dari
kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan walau
tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.
V.
Pemberitaan
Firman: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
Mempersiapkan
diri mendengar Firman Tuhan, marilah kita menyanyikan pujian “Kusiapkan Hatiku”
Kusiapkan
hatiku Tuhan ‘tuk dengar Firman-Mu saat ini
Ku
sujud menyembahMu Tuhan, masuk hadiratMu saat ini
Curahkan
urapanMu Tuhan bagi jemaatMu, saat ini
Kusiapkan
hatiku Tuhan ‘tuk dengar FirmanMu
FirmanMu
Tuhan, tiada berubah,
dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah
FirmanMu Tuhan penolong hidupku,
kusiapkan hatiku Tuhan ‘tuk dengar FirmanMu
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab:
Matius 26: 69-75
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Tatkala kita
disangkal sebagai teman oleh seorang sahabat yang sangat akrab dengan kita dan
sangat mengenal baik kita, maka sudah pasti hati kita sangat sakit. Bagaimana
tidak, jika sahabat kita tersebut sudah sangat dekat dengan kita tetapi
tiba-tiba menyangkal kita sebagai sahabat/temannya terutama ketika kita sedang
diperhadapkan pada persoalan atau masalah. Yang pasti bahwa pada situasi
tersebut, kita sangat berharap bahwa sahabat atau teman kita tersebut mau
membela kita atau setidaknya mengakui kita sebagai orang yang pernah
dikenalnya. Ketika Tuhan Yesus sedang dicerca, diludahi, dicambuk, dipukuli dan
diadili oleh orang banyak, ternyata Petrus terus mengikuti Yesus, menyaksikan
semua perlakuan yang menyakitkan itu. Petrus ada di sana di tengah penderitaan
yang begitu meyakitkan yang dialami Tuhan Yesus. Tiba-tiba seorang hamba
perempuan menegor Petrus karena dia mengenal Petrus sebagai pengikut Tuhan
Yesus. Petrus menyangkal bahwa dia mengenal Yesus, bahwa dia bersama-sama
dengan Yesus. Demikian juga ketika seorang hamba menegor Petrus di pintu
gerbang, Petruspun menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Selanjutnya Petrus juga
menyangkal mengenal Yesus ketika seorang lagi menegor dia sebagai orang yang
bersama-sama dengan Yesus. Bahkan Petrus sampai mengutuk dan dan bersumpah
bahwa ia mengenal Yesus. 3 kali Petrus menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok,
persis seperti yang telah dikatakan Yesus kepadanya sebelumnya.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Tindakan penyangkalan Petrus ini,
bahkan sampai sekarang dikenang oleh gereja sembari untuk menghindari tindakan
tersebut terjadi di dalam kehidupan umat Tuhan. Apakah yang terjadi kemudian
pada diri Petrus? Dia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya. Petrus
menangis dan sedih, bukanlah semata-mata karena ia melihat atau menyaksikan
Yeus disiksa dan dianiaya, tetapi, dia menangisi dirinya yang tidak dapat
dengan konsisten memegang komitmentnya. Petrus menyesali dirinya yang
menyangkal Tuhannya. Ia tersiksa akan perbuatan penyangkalan ini. Selama ini,
Petrus senantiasa bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Siang dan malam, di setiap
keadaan dan tempat Petrus selalu bersma-sama. Bahkan Petrus sangat terkenal
dengan kedekatannya kepada Sang Guru. Tapi di saat-saat pedih dan genting, di
saat menuju ke puncak penderitaanNya, Yesus Sang Guru tersebut disangkal oleh
Petrus. Walaupun demikian, tindakan penyangkan Petrus tersebut tidak membuat
Tuhan Yesus membenci Petrus. Tuhan Yesus melihat rasa penyesalan Petrus, maka
Petruspun kemudian diampuniNya.
Persekutuan
Pekan Keluarga Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Merenungkan kisah penyangkalan
Petrus terhadap Tuhan Yesus, di minggu-minggu sengsara ini penting bagi kita.
Sebab, sesungguhnya penderitaan dan kesengsaraan Tuhan Yesus terjadi hanyalah
demi dan karena kita. Tuhan Yesus telah menyertai kita, Tuhan Yesus telah
menebus kita dengan pengorbanan yang mahal, kita telah ditebus dengan darahNya
yang tercurah dan TubuhNya yang terluka, Dia menerima cercaan, makian,
dipukuli, diludahi, diolok-olok dan disalibkan hanya demi penebusan kita.
Masihkah kita tega menyangkal Dia? Masihkah kita berani menyangkal Dia baik
oleh karena alasan apapun? Marilah kita ingat, bahwa tindakan penyangkalan atas
Tuhan Yesus akan berujung pada penyesalan yang amat dalam. Maka penderitaan dan
kesengsaraan yang dialami Yesus Kristus sesungguhnya mesti mengarahkan hidup kita
pada sikap yang konsisten untuk tetap setia. Tuhan Yesus menolong kita untuk
tetap setia, di kondisi dan situasi hidup sesulit apapun. Amin
VI.
Persembahan
Syukur: Oleh Anak (Jemaat Duduk)
Sebagai tanda pengakuan
kita bahwa Tuhanlah sumber segala berkat dalam hidup kita dan sebagai tanda
syukur kita kepada-Nya, marilah kita memberikan persembahan kita kepada-Nya.
Kita sembah Dia dengan Nyanyian: NKB
100: 1- 3. Rindukah
Engkau Mendapat Berkat Tuhan
1.
Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan yang penuh
di seluruh hidupmu
Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh Menyertai langkahmu
Ref..Roh Kudus terus meluap di hatimu,
kar’na Tuhan berpesan: Bawalah bejanamu
Roh
Kudus terus meluap di hatimu,
‘pun dengan kuasa-Nya
2. Bawalah bejanamu yang kosong pada Penebus
Wahai kawan yang lesu Dengan hati yang rendah
tetap nantikan Roh Kudus Masuk dalam hatimu.
Refr...
VII. Doa Umum: Oleh
Bapak (Jemaat Duduk)
-
Mendoakan
Pelaksanaan Ibadah Pekan Keluarga se-GPID
-
Mendoakan
Bangsa dan Negara
-
Mendoakan
pelaksanaan Pemilu agar berjalan
damai
-
dll
VIII. Penutup: Oleh
Anak
(Jemaat
Berdiri)
Menyanyi:
NKB.116;1
Siapa Yang Berpegang
Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan
dan setia mematuhinya,
Hidupnya mulia dalam cahya baka
bersekutu dengan Tuhannya
Ref. Percayalah dan pegang sabda-Nya
Hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia
IX.
Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai
kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KEEMPAT
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
P: Memulai ibadah Pekan Keluarga di hari ke
empat ini marilah kita
bermazmur bagi Tuhan Allah secara
berbalasan! (Mzm 1:1- 3)
P: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik,
Jm: yang tidak berdiri di jalan orang berdosa
P: dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
Jm: Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN
P: dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.
Jm: ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air
P: yang menghasilkan buahnya pada musimnya
Jm: dan yang
tidak layu daunnya;apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Menyanyi: “Manis Kau Dengar”
Ya Tuhanku, aku hendak bernyanyi bagi-Mu
Selama ku hidup
Ya Allahku, aku hendak bermazmur bagi-Mu
Selagi ku ada
Ref.
Inilah yang kurenungkan setiap waktu
Nyanyian pujian dan pengagungan
kepada-Mu
biarlah manis Kau dengar Tuhan, manis
Kau dengar Tuhan
dan hatiku bersuka
kar’na-Mu
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Pertolongan kita
adalah Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi yang tetap setia memelihara
ciptaan Tangan-Nya. Amin.
Salam dari
orang-orang Kudus menyertai kita, Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus
beserta kita. Amin
Menyanyi:
“Ada Satu Sobatku”
Ada Satu Sobatku yang
setia,
Tak pernah Dia
tinggalkan diriku
Diwaktu aku susah,
waktuku sendirian
Dia s’lalu menemani
diriku
Nama-Nya Yesus, Nama-Nya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku
Nama-Nya Yesus, Nama-Nya Yesus
Nama Yesus yang menghibur hatiku
III.
Pemberitaan
Firman: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
Doa: Ya Tuhan Allah, kepada-Mulah puji dan
hormat, bagi-Mulah kemuliaan sampai selama-lamanya. Kami bersyukur bahwa di
hari ke empat ibadah pekan keluarga minggu-minggu prapaskah ini kami masih
Engkau berikan kehidupan dan kesempatan merenungkan kasih Tuhan. Kami
mengaminkan kehadiran-Mu di sini ya Tuhan, karena itu kami merendahkan diri di
hadapan kekudusan-Mu sembari kami memohon anugerah-Mu bagi pengampunan kami
atas dosa-dosa kami. Saat inipun ya Tuhan, kami hendak mendengarkan Firman-Mu,
kuasailah kami dengan Roh Kudus, agar kami sungguh-sungguh diberkati melalui
pemberitaan Firman Tuhan saat ini. Dalam Yesus Kristus kami memohon kepada-Mu.
Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Markus 9 : 33 - 37
(dibaca secara bersama)
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh
Tuhan Yesus.
Suatu kali, Alexander Agung,
pemimpin tertinggi negara Makedonia, bersama sejumlah besar pasukannya
melakukan perjalanan ekspedisi ke India. Pulangnya, mereka harus melewati pada
gurun tandus di bawah sengatan terik matahari
siang. Ketika itu persediaan air minum sangat terbatas. Akibatnya banyak
anggota pasukan yang mati karena kehausan. Sebagai pemimpin tertinggi,
Alexander Agung memiliki hak istimewa.
Baginya selalu tersedia air minum. Jadi tidak perlu ia kehausan seperti para
prajuritnya. Tetapi apakah Alexander Agung enak-enak menikmati hak istimewanya
itu? Ternyata tidak. Di hadapan seluruh anggota pasukannya, ia menumpahkan air
minumnya ke tanah. Dengan berbuat begitu ia mau menunjukkan bahwa ia solider
dengan para prajuritnya; mau ikut menanggung kehausan bersama mereka. Itulah
solidaritas. Yaitu ketika ada kesediaan untuk menjadi sama dan senasib dengan
mereka yang kurang beruntung, menderita dan tertindas. Kesediaan yang tidak
hanya diteriakkan atau menjadi slogan kosong. Tetapi yang sungguh-sungguh diwujudkan dalam tindakkan konkrit. Solider
berarti berbuat, bertindak melakukan sesuatu tanpa pamrih tanpa memperhitungkan kesiapan seseorang itu,
terhadap mereka yang kurang beruntung, tidak berdaya dan menderita. Solider
adalah seperti Tuhan Yesus, yang walaupun dalam rupa Allahitu sebagai milik
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi
sama dengan manusia (Fil.2:6-7).
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh
Tuhan Yesus.
Menjadi terkemuka, terpandang dan
terbesar adalah pilihan dan ambisi
setiap manusia siapa pun dia. Hal itu wajar-wajar saja. Tetapi ketika hal itu
menjadi tujuan maka bukan tidak mungkin hal itu akan berubah menjadi kekuasaan.
Kekuasaan yang bisa menindas, menjajah dan menganiaya.
Murid-murid Yesus punya sikap dan cara
pandang yang demikian, sebab mereka masih memahami Yesus sebagai Mesias secara
politis yang datang untuk melawan
penjajahan Romawi dan mengembalikan kejayaan takhta Daud. Karena itu hal
siapa yang terbesar selalu dikaitkan
dengan kekuasaan yang menguasai dan bukan melayani.
Contoh yang Yesus kemukakan kepada
mereka tentang seorang anak kecil mau memberi arti dan nilai bahwa sebagai
murid/pengikut Yesus, haruslah memiliki sikap kerendahan hati bagaikan hamba
yang melayani dan bukan tuan yang
dilayani. Menjadi terbesar berarti menjadi pelayan untuk semuanya, memiliki
sikap solidaritas. Mau merasa sama-sama menderita, sama-sama sakit dengan
mereka yang kurang beruntung, tidak berdaya dan menderita. Itulah jalan yang
Yesus tempuh untuk keselamatan dunia ini, jalan penderitaan, jalan penyangkalan
diri dan jalan salib.
Amin
Menyanyi: “Tuhan Yesus Setia”
Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita
Dalam s’gala susahku selalu menghiburku
Dia menegrti bahasa, tetesan air mata
Waktu badai menyerang dan gelombang menyerang
Tuhan Yesus setia
IV.
Persembahan
Syukur: Oleh Bapak (Jemaat Duduk)
Marilah kita
persembahkan syukur kepada Tuhan Allah sebab Dialah Allah kita dan kitalah umat
tebusan-Nya. Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus dan
berkenan kepada Tuhan Allah!
Menyanyi: “Betapa Hatiku”
Betapa hatiku berterimakasih Tuhan
Kau mengasihiku, Kamu memilikiku
Hanya ini Tuhan persembahanku
Segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak kumiliki harta kekayaan yang cukup
berarati ‘tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku, terimalah Tuhan
persembahanku, Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku.
V.
Doa Umum: Oleh Bapak (Jemaat Duduk)
-
Mendoakan
setiap anggota keluarga dan warga jemaat
-
Mendoakan
saudara-saudara yang dilanda bencana
-
Mendoakan
korban kekerasan, ketidakadilan dan yang terpenjara
-
Mendoakan
Majelis Sinode GPID dan Majelis Jemaat masing-masing
-
Mendoakan
Pemerintah
-
Dll
VI.
Penutup: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Menyanyi:
“Tuhan Adalah Gembalaku”
Tuhan adalah Gembalaku,
takkan kekurangan aku
Ia membaringkan aku, di
padang yang berumput hijau
Ia membimbingku ke air
yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku di jalan
yang benar oleh kar’na Nama-Nya
Sekalipun aku berjalan
dalam lembah kekelaman.
Aku tidak takut bahaya
sebab Engkau besertaku.
Gada-Mu dan Tongkat-Mu
itulah yang menghibur aku
VII.
Berkat: Oleh Anak
Diberkatilah
kita oleh Allah Bapa kita, Yesus Kristus dan Roh Kudus dari sekarang sampai
selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KELIMA
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Ibu (Jemaat Berdiri)
Marilah kita memulaikan ibadah Pekan keluarga di
Minggu Sengsara di hari kelima saat ini dengan memuliakan Tuhan lewat nyanyian;
DSL. 4:1&3
Kekasih Jiwa Dekatlah
1.
Kekasih jiwa
dekatlah, Mukhalis kami Yesus
Yang rasa b’rat tanggungannya, dipanggil oleh Yesus
Baik
malak menyanyilah, puji Yesus Tuhanmu
Boleh
engkaupun meggah, kekasihku Yesus
2.
Semua pun kecil
besar, carilah akan Yesus
Supaya hati k’lak benar dan suci oleh Yesus
Baik malak menyanyilah, puji Yesus Tuhanmu
Boleh
engkaupun meggah, kekasihku Yesus
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Ibadah Pekan
Keluarga Minggu Prapaskah ini, ditahbiskan Dalam Nama Allah Bapa, Yesus Kristus
dan Roh Kudus. Amin.
Salam dari
orang-orang Kudus menyertai kita, Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin
Menyanyi: DSL.
3:1&3 Jawab Atas Panggilan Tuhan
1.
Kudengar
Tuhanku, Kau panggil marilah
K’lak dengan darah yang kudus, jiwaku sucilah
Sioh
ya Tuhan b’ri, hati yang keji
Dengan
darah yang kudus k’lak disucikan t’rus
3. Ku datang Engkaulah, Mukhalis yang menang
Yang
angkutlah tanggungan b’rat dan akan b’ri senang
Sioh
ya Tuhan b’ri, hati yang keji
Dengan
darah yang kudus k’lak disucikan t’rus
III.
Pengakuan
Dosa: Oleh Bapak (Jemaat
Duduk)
“Ya Tuhan Allah
Maha Pengasih, ampunilah kami atas segala dosa dan pelanggaran kami di
HadapanMu, baharuilah hidup kami agar layak untuk kasih karunia-Mu. Berikan
kami kekuatan untuk tidak lagi hodup di dalam dosa melalui Roh-Mu yang berdiam
di dalam kami. Di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Menyanyi:
DSL.149:1 Kuserahkan Pada Tuhan
Kuserahkan pada Tuhan Tubuh, nyawa jiwaku
Cuma aku hendak hidup bagi DiKau Tuhanku
Tubuh
nyawaku, roh dan jiwaku
Kuserahkan
sioh Tuhan, sambut hamba-Mu
IV.
Berita Anugerah (Jemaat
Berdiri)
Dimuliakanlah
Tuhan Allah yang senantiasa setia menunggu setiap orang yang bertobat
kepadaNya, Dia memberikan pengampunan-Nya agar maut tidak lagi berkuasa atas
kita umat-Nya.
Menyanyi: DSL.
129: 1 Batu Keluputan
Mukhalis itu tongkatku yang bantu dalam susah keras
Dan
dari kubur dan set’ru ditolongNya diberi lepas
Ya
Yesus batu karang keluputan, keluputan, keluputan
Suatu
tempat lindung yang senang dan tempat
kelepasanku
V.
Pemberitaan
Firman: Oleh Anak (Jemaat Duduk)
Doa: Tuhan Allah yang Maha mulia, berkatilah
kami saat ini dikala kami mendengar Firman-Mu. Berilah hikmat dan akal budi
kepada kami untuk mengerti maksud dan kehendakMu. Kuatkan kami untuk hidup
berdasarkan Firman-Mu dan melakukannya dikehidupan ini. Demi Yesus Kristus
Tuhan kami. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan
Alkitab : Ibrani 12 : 1 – 3
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh Tuhan
Yesus.
Setiap tanggal 14 Februari
dirayakan sebagai “Hari Valentin” atau hari kasih sayang. Hari yang
ditunggu-tunggu oleh kaum muda-mudi, yang biasanya digunakan untuk “tukar kado”
(coklat), menyampaikan kasih sayang kepada
orang-orang yang disayangi. Namun, Hari Valentin tidak hanya berlaku bagi anak muda. Tetapi juga berlaku bagi semua
disekitar kita (orang tua, suami, istri, anak-anak, sucu-cucu). Itulah makna
dari perayaan “Hari Valentin” atau hari kasih sayang itu.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh
Tuhan Yesus.
Bagian bacaan di hari ke lima
pekan keluarga ini, Ibrani 12:1-3 menjelaskan tentang nasihat yang diberikan
kepada orang-orang percaya di Ibrani, untuk bertekun dalam iman. Nasihat ini
diberikan karena iman mereka kepada
Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang hidup muda goyah. Disebabkan karena
berbagai tantangan-tantangan yang dihadapi, baik dari
maupun dari luar.
Ketekunan dalam iman kepada Yesus Kristus, bukan hanya mengakuinya sebagai
penyelamat, tetapi ketekunan itu
akan menimbulkan kesempurnaan dalam tingkah dan perbuatan, yang
bersumber dan tertuju kepadaNya. Dalam arti, bahwa Ia sendiri yang sudah
bertekun dalam penderitaan untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari
belenggu dosa melalui kematianNya. Oleh sebab itu, sudah kewajiban orang yang
percaya kepadaNya berlomba dengan tekun
untuk berbuat kebaikan, dan bertahan dalam penderitaan. Sebab ketekunan dalam
iman tidak akan membuat kita menjadi lemah dan putus asa, namun membuat kita
kuat dan berpengharapan. Semua ini hanya bersumber dari Yesus kristus. Itulah
bentuk kasih sayang Allah kepada orang-orang yang percaya kepadaNya.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi oleh
Tuhan Yesus.
Ketekunan Yesus dalam penderitaan yang
dialami adalah juga bentuk kasih sayang kepada umat kepunyaanNya. Kasih sayang
itu diberikan secara cuma-cuma dan tidak
pernah berhenti. Meskipun kita sering tidak memahami dan menghayati penderitaan
yang telah dialamiNya. Dan terkadang mengkhianati cinta dan kasih sayang yang
telah diberikan Tuhan kepada kita. Oleh sebab itu, sebagai orang yang telah
menikmati kasih sayang Tuhan, kita ditugaskan
untuk meneruskan kasih sayang itu
kepada suami, istri, orang tua, anak-anak, kerabat, sesama bahkan kepada
orang-orang yang membenci kita, melalui perbuatan kasih dan kebaikan. Dengan
demikian, kita menjadi orang-orang yang taat dan tekun menghargai pengorbanan
Yesus kristus dalam hidup itu kepada
suami, istri, orang tua, anak-anak, kerabat, sesama bahkan kepada orang-orang
yang membenci kita, melalui perbuatan kasih dan kebaikan. Dengan demikian, kita
menjadi orang-orang yang taat dan tekun menghargai pengorbanan Yesus kristus
dalam hidup kita. Amin.
VI.
Persembahan
Syukur: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
Saat kita
memberi persembahan syukur kepada Tuhan Allah, maka berikanlah persembahan yang
benar kepada-Nya dan merendahkan dirilah senantiasa di hadapanNya.
Menyanyi DSL. 181:1-2 Taburlah
1.
Yang menabur
dengan tangis sambil harap Tuhan Hu
Mengetam k’lak dengan sorak, s’lamat yang kekal
penuh
Embun
Sorgapun mendiris, matahari membenas
Hingga
sarat tangkai pulur, jadi masaklah lekas
3. Tegal itu jangan lalai, biar taburlah segera
Pada musim
pengetaman, engkau k’lak bersoraklah
Embun
Sorgapun mendiris, matahari membenas
Hingga
sarat tangkai pulur, jadi masaklah lekas
VII. Doa Umum: Oleh
Bapak (Jemaat Duduk)
-
Mendoakan
pemulihan jemaat-jemaat yang terdampak bencana
-
Mendoakan
upaya pembangunan gedung-gedung gereja yang hancur
-
Mendoakan
pelaksanaan Pemilu agar berjalan
damai
-
Mendoakan
warga masyarakat
-
Dll
VIII. Penutup: Oleh
Anak
(Jemaat
Berdiri)
Menyanyi: DSL.
156: 1 Intan Permata
Engkau
cari intankah, guna tajuk Almaseh
Ingat
dalam limbahan, ada intan yang permai
Intan-intan
dan permata, jiwa-jiwa Tuhanmu
Biar
cari lalu bawa, guna tajuk Sultanmu
IX.
Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai
kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
HARI KEENAM
Persiapan
I.
Pembukaan
Ibadah: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
Dihari terakhir
ibadah pekan keluarga saat ini, marilah kita memuji Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus, sebab Dialah Juruselamat kita. Melalui kesengsaraan dan penderitaan,
bahkan hingga mati di Kayu Salib dan bangkit dari kematian, kita telah ditebus
dan harganya telah lunas dibayar!
Menyanyi ”Kj. 33: 1-2 SuaraMu Kudengar ”
SuaraMu
kudengar, memanggil diriku
Supaya
‘ku di Golgota dibasuh DarahMu
Ref.
Aku datanglah, Tuhan pada-Mu
Dalam
Darah-Mu Kudus sucikan diriku
II.
Tahbisan dan
Salam: Oleh Anak (Jemaat Berdiri)
L: Ibadah Pekan
Keluarga di hari terakhir saat ini jadilah Di dalam Nama
Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Amin.
Damai Sejahtera Allah di dalam Tuhan Yesus
Kristus menyertai kita
sekalian. Amin
Jm: Terpujilah
Tuhan Allah dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kasih Setia-Nya menyertai kita. Amin
Menyanyi: “NKB 15:1-2” Hidup Berbeban
Hidup yang penuh berbedan dan terasa berat
Ringan semua di Kalvari, kar’na Yesus dekat
Ref. Ringan semua di Kalvari, kalvari, kalvari
Ringan
semua di Kalvari, kar’na Yesus dekat
Segenap kekuatiranmu s’rahkan kepada-Nya
Ringan semua di Kalvari kar’na Yesus dekat. Ref….
III.
Pengakuan
Dosa: Oleh Ibu (Jemaat
Duduk)
L: “Ya Tuhan
Allah, di hari terakhir ibadah pekan keluarga saat ini, kami
mengaku kepada-Mu, bahwa kami masih saja
gagal untuk
melakukan kehendak-Mu. Kami gagal
menuruti setiap perintah-Mu.
Kami berdosa Tuhan, oleh karena kami
tidak mampu mengasihi
sesama dan terlebih mengasih Engkau
dengan segenap hidup kami.
Kami seringkali menghindar dari
penderitaan karena kebenaran dan
oleh karena melakukan Kasih-Mu. Ampunilah
kami ya Tuhan. Kami
memohon kepada-Mu berilah kami kemampuan
untuk dengan
sempurna memaknai penderitaan dan
kesengsaraan Yesus Tuhan
kami!
Jm: Tuhan kasihani, Kristus Kasihani, Tuhan kasihani
kami!
(dinyanyikan)
IV.
Berita Anugerah (Jemaat
Berdiri)
L: Tuhan itu
Maha pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar
kasih setia-Nya. Dia mengampuni setiap
orang berdosa yang
menyesali dosanya dan bertobat kepada
Allah.
Menyanyi: PKJ 47
Buatlah Hatiku Lapang
Buatlah
hatiku lapang dan bersih,
Untuk
menyembah dan memuliakan-Mu,
Bukalah
ikatan yang membelenggu
Arahkan
hatiku kepadaMu
V.
Pemberitaan
Firman: Oleh Bapak (Jemaat Duduk)
Doa: Di hari terakhir ibadah Pekan keluarga
ini ya Tuhan, kami hendak membaca, mendengar dan merenungkan lagi Firman-Mu.
Tolonglah kami ya Tuhan, agar Roh Kudus berkuasa atas kami. Firman-Mu Tuhan
kiranya memberkati kami, agar kami hidup di dalam kesetiaan percaya kepada-Mu, Oleh
Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Pembacaan Alkitab:
Renungan:
Bacaan Alkitab:
Matius 17 : 10-13
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh
Tuhan Yesus.
Kita telah berada di hari terakhir
pelaksanaan ibadah pekan keluarga minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus. Tentu
setiap kita telah melewati peringatan
minggu sengsara Tuhan Yesus dengan bentuk pemaknaan yang berbeda-beda.
Ada yang sungguh-sungguh memaknai minggu sengsara dalam sebuah pertobatan
hidup, namun ada juga yang menjalaninya biasa-biasa saja. Anggaplah peringatan
minggu sengsara bagi mereka adalah
sebuah rutinitas yang mengisi kalender gerejawi.
Namun apapun cara kita memberi
pemaknaan terhadap minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus, tetapi satu hal yang
tidak boleh hilang dari benak kita
adalah Yesus mengambil keputusan untuk
menjalani via dolorosa, suatu jalan penderitaan dan kesensgaraan hanya karena
Yesus mau berkorban dan solider untuk keselamatan kita manusia dan dunia ini.
Dengan demikian, kita yang percaya kepadaNya dipanggil oleh Allah untuk
mengikuti jalan-jalan atau tapak-tapak solidaritas Yesus. Solidaritas yang
nampak melalui kesetiaan dan kerelaan
kita untuk berjuang membela kebenaran, mewujudkan keadilan yang mendatangkan
damai sejahtera bagia orang banyak dan dunia ini.
Persekutuan Pekan Keluarga Yang Dikasihi Oleh
tuhan Yesus.
Setia mengikuti tapak-tapak solidaritas Yesus berarti harus mampu mengesampingkan kesenangan
dan kenikmatan diri sendiri lalu
mengutamakan kesenangan dan kepentingan
orang banyak. Setia mengikuti tapak-tapak solidaritas Yesus juga berarti selalu
memandang kepada orang banyak yang lemah, miskin, dan menderita sehingga berjuang bersama-sama untuk melepaskan dari
derita; dan bukan memandang ke atas yang brorientasi pada kuasa atau kekuasaan.. Kiranya kita
semua menjadi orang-orang yang setia mengikuti tapak-tapak solidaritas Yesus,
dengan hidup rendah hati dan selalu peduli dengan orang-orang yang kecil, lemah dan menderita. Amin
VI.
Persembahan
Syukur: Oleh Ibu (Jemaat Duduk)
L:
Persembahkanlah Tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada
Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati.
Jm: Kami
mempersembahkannya ya Tuhan, Terimalah persembahan kami ini!
Menyanyi:
NKB: 133:1- 2 Syukur Pada-Mu
Syukur
pada-Mu ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu
Syukur
atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman
Syukur
atas bunga mawar, harum indah tak terp’ri
Syukur
atas awan hitam dan mentari berseri
Syukur
atas suka duka yang Kau b’ri tiap saat
Dan
Firman-Mulah pelita agar kami tak sesat.
VII. Doa Umum: Oleh
Ibu (Jemaat Duduk)
-
Mendoakan
Pemulihan kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong
-
Mendoakan
GPID secara sinodal
-
Mendoakan
semua pelayan-pelayan khusus GPID (Pdt, Pnt dan
Diaken)
-
Mendoakan
orang-orang yang sedang menderita oleh karena
bencana, peperangan, dan
ketidakadilan
-
dll
VIII. Penutup: Oleh
Anak
(Jemaat
Berdiri)
Menyanyi: Terima
Kasih Tuhan
T’rima kasih Tuhan, untuk kasih
setia-Mu
Yang kualami, dalam hidupku
T’rima kasih Yesus untuk kebaikan-Mu
sepanjang hidupku
T’rima kasih Yesusku, buat
anug’rah yang Kau b’ri
S’bab hari ini, Tuhan
adakan, syukur bagi-Mu
IX.
Berkat: Oleh Anak
Kasih Karunia
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai
kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
Jm: Amin…..Amin…..Amin…. (Dinyanyikan)
---Jemaat
Duduk, Saat Teduh, Ibadah Selesai----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar