Penelaan Alkitab MJ dan
Perangkat Gereja
September 2022
Bacaan Alkitab: 2
Timotius 2: 15-16
Menjadi Pekerja Yang
Layak Di Hadapan Allah
Pengantar
Nasihat Paulus kepada Timotius
menjadi rujukan penting bagi pelayan-pelayan Tuhan dalam melaksanakan
penatalayanan Gereja Tuhan. Paulus menekankan pentingnya karakter hidup yang
baik dan berkenan kepada Tuhan dalam diri setiap pelayan Tuhan. Paulus juga memberikan
nasehat dan penguatan iman kepada Timotius dalam rangka menghadapi segala
bentuk tantangan di tengah pelayanannya. Nasehat iman yang diberikan Paulus
ini, tidaklah semata-mata lahir dari dirinya sendiri, melainkan senantiasa
didasarkannya pada pengalaman imannya kepada Tuhan Yesus yang dilayaninya. Satu
hal yang menjadi kerinduan dan tujuan Paulus dari segala nasehatnya kepada
Timotius ialah agar Timotius menjadi seorang pelayan Tuhan yang layak di
hadapan Tuhan. Salah satu tantangan yang dihadapi Timotius berdasarkan catatan
Alkitab ialah bahwa di tengah pelayanannya, Timotius menghadapi
pengajar-pengajar sesat yang ada di dalam persekutuan. Ajaran sesat yang
berkembang pada kala itu datang dari Himeneus dan Filetus yang mengatakan bahwa
kebangkitan orang percaya telah berlangsung. Oleh karena itu masing-masing orang htelah
hidup dalam kebebasan dalam melakukan apapun, termasuk di dalam segala bentuk
perbuatan yang dikuasai kedagingan. Ajaran ini jelas menyimpang dari kebenaran
dan telah merusak iman sebagian orang (17-18). Pengajar-pengajar sesat ini
sebenarnya adalah orang-orang yang mengaku beriman kepada Yesus Kristus, tetapi
pengakuan tersebut tidak disertai dengan kehidupan yang taat, melainkan
meninggalkan kebenaran dengan hidup dalam kejahatan. Menghadapi persoalan ini,
kepada Timotius, Paulus mengingatkan supaya mengusahakan dirinya layak di
hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus
terang memberitakan kebenaran dan karena itu omong kosong harus dihindarinya di
tengah pelayanannya.
Pendalaman Teks
Usahakanlah
supaya engkau layak di hadapan Allah. Nasihat Paulus ini dapat diartikan
sebagai motivasi bagi Timotius untuk mengembangkan dirinya sebagai pelayan
Tuhan. Mengusahakan, berarti melakukan usaha atau upaya yang juga dapat disebut
sebagai bentuk perjuangan diri untuk menjadikan diri layak di hadapah Tuhan. Kalimat
ini juga dapat diartikan bahwa seorang pelayan atau pekerja di ladang Tuhan
harus berjuang melakukan pembaharuan diri supaya semakin sesuai dan berkenan di
hadapan Allah. selanjutnya, Layak (dokimoi: Tahan uji/layak) di hadapan
Allah, dapat diartikan sebagai orang yang terbukti bertahan dan tetap setia
dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup sehingga berkenan di hadapan Allah. Pekerja yang tidak usah malu, menunjuk pada pelayan Tuhan yang bekerja di
ladang Tuhan yang tidak merasa malu melakukan pelayanannya karena sesuatu hal
dalam dirinya dan juga dalam hal yang dihadapinya. Berterus terang memberitakan kebenaran, dapat diartikan sebagai
tindakan yang tanpa ragu-ragu dan rasa takut memberi kesaksian tentang
kebenaran yang sesungguhnya yakni kebenaran menurut iman kepada Yesus Kristus. Menghindari omong kosong dan yang tidak
suci, adalah tindakan yang membuang segala perkataan yang tidak berguna dan
tercela.
Nasihat
inilah yang disampaikan Paulus kepada Timotius yang adalah tengah diperhadapkan
pada tantangan di tengah pelayanan. Sekali lagi, maksud dan tujuan Paulus ialah
agar Tiimotius menjadi seorang pekerja/pelayan yang layak di hadapan Allah.
sudah pasti, ini juga adalah kerinduan kita sekalian, yakni kita sebagai pelayan
layak di hadapan Allah.
Untuk Didiskusikan
1.
Menurut
saudara, seperti apakah yang disebut pekerja yang layak di hadapan Allah? dan
apa saja usaha yang mesti dilakukan untuk mewujudkan hal ini di dalam diri
kita?
2.
Seperti
apa dan oleh karena apa saja seorang pekerja/pelayan menjadi malu dalam
pelayanannya?
3.
Apakah
yang menjadi kendala bagi kita sebagai pelayan dalam berterus terang
memberitakan kebenaran?
4.
Dengan
tindakan apakah kita dapat menghindari Omongan yang kosong dan yang tidak suci?