Kamis, 11 April 2013
bendrio sibarani: khotbah pengharapan
bendrio sibarani: khotbah pengharapan: Bacaan Alkitab: Yesaya 26: 12 Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, En...
khotbah Kristen 1
Bacaan Alkitab: Yesaya 26: 12
Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan
damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah
yang melakukannya bagi kami.
“Berharap Penuh Pada Tuhan”
Keluarga dan
saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dalam
perjalanan sejarah hidup manusia, ada tiga ruang waktu yang mewarnai langkah
hidup tersebut, yakni masa lalu, masa kini dan masa nanti/masa yang akan
datang. Tiga ruang waktu tersebut menjadi bagian waktu yang dilalui oleh setiap
orang tanpa terkecuali. Demikian juga halnya dengan kehidupan umat Tuhan, kita
wajib melalui tiga ruang waktu tersebut, dan Tuhan sendiri ada di tiga ruang
waktu itu (Ibrani 13:8) yang senantiasa menyertai langkah perjalanan hidup
umatNya. Kita harus mengaminkan, bahwa di ruang waktu, “masa lalu” kita telah
lewati dengan penyertaan Tuhan, sehingga kita dapat tiba di ruang waktu ”masa
kini” di mana kita kemudian bisa melakukan berbagai hal dan menyusun rencana
hidup untuk hari depan. Merenungkan seluruh perjalanan hidup yang telah kita
lewati, adalah wajib bagi setiap orang juga bagi keluarga terkasih di sini
untuk bersyukur kepada Tuhan, sebab Hanya karena pertolonganNyalah sehingga
keluarga masih diperkenankan merasakan sukacita sembari menyusun rencana yang
indah yang tentunya penuh dengan berkat Tuhan.
Sebagai manusia biasa, kita tidak
memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengetahui akan apa yang akan kita hadapi
di waktu yang akan datang ini. Hari esok adalah misteri bagi setiap makhluk di
kolong langit ini, akan tetapi sebagai umat Tuhan, dalam keyakinan dan
pengharapan, masa yang akan datang adalah masa di mana Tahun mengaruniakan
damai sejahtera kepada kita. Inilah pengharapan kita sebagai umat yang percaya
kepadaNya. Dalam Ibrani 6:19 dijelaskan bahwa: “Pengharapan itu adalah sauh
yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang
tabir..” Dan Paulus sendiri menegaskan dalam Roma 8:24 “Sebab kita diselamatkan
dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi;
sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?” Ini hendak
menegaskan kepada kita bahwa syarat mutlak menyambut masa depan dan mewujudkan
rencana hidup ialah hidup dalam pengharapan.
Keluarga,
saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Bacaan
Alkitab yang menjadi renungan kita saat ini merupakan sebuah penggalan doa
pengharapan Nabi Yesaya sekaligus merupakan pengakuan bahwasanya Tuhan Allah
sendirilah yang berkuasa atas segala sesuatu yang kita kerjakan dalam kehidupan
ini.
Bagi
kita, istilah/kata “Damai sejahtera”, atau “Syalom” bukan lagi kata atau
istilah yang asing. Kita sudah sering mendengar dan bahkan mengucapkan kata
ini, sayangnya tidak sedikit orang yang sering mendengar dan mengucapkan kata
damai sejahtera atau syalom yang mengerti dengan benar arti dan hakekatnya
dengan benar. Damai sejahtera sesungguhnya hanyalah berasal dari Tuhan Allah, yang
menunjuk pada suasana hidup di mana kebenaran Allah ditegakkan dengan
sungguh-sungguh oleh umatNya. Damai sejahtera juga dapat dipahami sebagai
suasana hidup di mana umat Allah mengalami keselamatan dan menikmati kehidupan
yang penuh dengan sukacita, damai, dan jauh dari segala macam duka cita hidup.
Suasana seperti inilah yang diharapkan nabi Yesaya melalui doanya kepada Allah.
Menyimak
dengan seksama ayat Alkitab yang menjadi pembacaan kita saat ini, kita perlu
merenungkan, bahwa jikalau kita mengharapkan damai sejahtera, maka berharaplah
kepada Allah, sambil mengerjakan rencana hidup yang telah kita susun hari ini
dengan mengandalkan kuasa dan kekuatan Tuhan senantiasa. Jadi meskipun hari
esok misteri bagi kita, tetapi kita harus bersyukur kepada Tuhan, bahwasanya
dengan beriman kepadaNya, segala sesuatu menjadi mungkin dan pasti bagi kita.
Demikian juga bagi keluarga di tempat ini. Yakin, percaya dan berharaplah
senantiasa kepada Tuhan Allah, maka tidak ada yang mustahil bagimu, rencanamu
akan menjadi rencanaNya yang rencana dan Rancangan Damai Sejahtera.
Dimuliakanlah Tuhan Yang akan menyediakan Damai Sejahtera bagi kita sekalian.
AMIN
bendrio sibarani: khotbah Paskah
bendrio sibarani: khotbah Paskah: Bacaan Alkitab: Yohanes 21: 15-19 Saudara-saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Sekilas ketika membaca tanya-jawa...
khotbah Paskah
Bacaan
Alkitab: Yohanes 21: 15-19
Saudara-saudara
Yang Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Sekilas ketika
membaca tanya-jawab antara Tuhan Yesus dengan Simon Petrus dalam bacaan Alkitab
saat ini, seakan memunculkan pertanyaan bagi kita, kenapa Tuhan Yesus sampai
tiga kali bertanya kepada Simon Petrus dalam pertanyaan yang sama, kendatipun
Petrus sendiri sudah mengutarakan jawabannya dengan jelas. Kemudian pada
pertanyaan yang ketiga kalinya Petruspun merasa sedih dan kembali memberi
jawabannya bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu dan mengetahui bahwa Petrus
mengasihiNya. Kemudian sesudah Petrus memberi jawaban, Tuhan Yesus pun selalu
menyambungnya dengan satu perintah:”Gembalakanlah domba-dombaKu..”
Petrus, merupakan salah
seorang dari Murid Tuhan Yesus yang sering terlibat dengan berbagai kisah yang
unik terlebih lewat sikapnya, mulai dari pemanggilannya, kita dia menyususl
Yesus berjalan diatas air, dia pula yang mengaku bahwa Yesus adalah Mesias, dia
juga menyangkal Tuhan Yesus, dan dia juga yang tidak percaya pada berita yang
disampaikan para perempuan tentang kebangkitan Yesus, sehingga dia cepat-cepat
lari ke kubur membuktikannya..dan kisah lainnya. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa sebenarnya Tuhan Yesus telah mengetahui segala sesuatu tentang
Petrus sebagaimana yang diakui oleh Petrus sendiri. Dengan demikian, kita dapat
menarik kesimpulan awal bahwa tanya-jawab ini sebenarnya bertujuan supaya
Petrus bertanggungjawab untuk menggembalakan domba-domba Allah, tetapi dengan
satu syarat penting yaitu bahwa Petrus harus mendasarinya dengan Kasih kepada
Tuhan.
Saudara-saudara Yang
Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Petrus dalam perjalanan sejarah gereja selanjutnya
memegang peranan penting, dialah yang kemudian bertanggung jawab memimpin
pelayanan bagi orang-orang percaya hingga ajalnya tiba ketika dia harus
disalibkan terbalik di kota kota Roma untuk mempertahankan imannya kepada Tuhan
Yesus. Kendatipun Petrus telah mati martir sekitar tahun 63- 64 M di Roma pada
masa pemerintahan kaisar Nero, namun kisah percakapan Tuhan Yesus dengannya
tetap menjadi bahan perenungan yang tak pernah usang oleh waktu dan kondisi
dalam kehidupan setiap pengikut Kristus termasuk kita sekalian di sini dan
kini. Apa yang harus kita renungkan?
Saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Peristiwa Paskah
telah menjadi jaminan bagi kita semua bahwasanya Tuhan Yesus telah memberikan
keselamatan bagi kita, dikuduskan bagiNya, sehingga kita layak menghampiri
hadiratNya, dipanggilnya dan kemudian diutusnya menjadi saksiNya, menjadi
gembala, baik bagi diri sendiri dan juga sesama kita. Sehingga pertanyaan Tuhan
yesus kepada Petrus dalam bacaan Alkitab saat ini menjadi pertanyaan yang harus
dijawab oleh kita sebagai murid-muridNya..,dan perintah Tuhan Yesus itu juga
menjadi perintah bagi kita sekalian…Gembalakanlah domba-dombaKu…!,
Mungkin akan muncul
pertanyaan, bagaimana saya harus menggembalakan domba-domba Allah, sedangkan
saya hanya orang biasa, Cuma seorang mahasiswa? Yang jelas, apa yang
saudara-saudara lakukan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan,
saudara telah menjadi gembala ketika saudara melakukannya dalam rangka
mengasihi Tuhan Yesus..(mat. 25 : 35-40).
Saudara-saudara Yang
Dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kemudian perlu ditegaskan kepada kita, bahwa mengasihi
Tuhan adalah hukum yang terutama, oleh karena itu adalah sangat beralasan
kenapa Tuhan Yesus menegaskan hal ini kepada Petrus dengan cara
mengulang-ulangiNya, kendatipun Tuhan Yesus sendiri mengetahui segala sesuatu
dalam diri Petrus. Demikian juga dengan kita sekalian. Jika hari ini kita semua
boleh bersama memuliakan Tuhan di sini, di tempat yang terisolir ini, semua ini
hendaknya membuktikan bahwa kita benar mengasihi Tuhan Yesus dan mau
menggembalakan domba-dombaNya dengan memberi diri kita, dengan memberi apa yang
ada pada kita dalam wujud mengasihi Tuhan Yesus. Saya percaya bahwa sekecil
apapun yang boleh kita lakukan demi kemuliaan Tuhan, itu adalah persembahan
yang berbau haru di hadapan Tuhan. ingat, saudara-saudara, tugas kita sebagai
pengikut Kristus bukanlah semata-mata datang kepada Tuhan, tetapi harus pergi
untuk Dia, pergi memberitakan kabar baik, pergi membawa sukacita demi kemuliaan
namaNya..percaya dan yakinlah saudara-saudara bahwa segala-sesuatu yang kita
lakukan demi kemuliaan Tuhan tidak akan pernah menjadi kesia-siaan. Tuhan
niscaya memberikan apa yang kita butuhkan tatkala kita terlebih dahulu mencari
kerajaanNya.. Terpujilah Tuhan. AMIN
Langganan:
Postingan (Atom)